Arsitektur bangunan ini merupakan kombinasi antara gaya arsitektur Indo-Mughal yang populer di India dan sentuhan arsitektur lokal, yang membuatnya terlihat seperti kuil atau pagoda dari luar.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya
Bangunan ini berdiri megah dengan dua menara tinggi, yang masing-masing melambangkan peran Bunda Maria dan Kristus.
Di bagian dalam, interior gereja dipenuhi dengan ornamen berwarna-warni, kaca patri yang menceritakan kisah-kisah Alkitab, serta simbol-simbol Kristen yang disesuaikan dengan nuansa Asia Selatan.
Tidak hanya sebuah gereja, Graha Maria Annai Velangkanni juga memiliki tempat untuk berdoa pribadi, ruang meditasi, dan aula untuk pertemuan.
Fungsi dan Peran Graha Maria Annai Velangkanni
Sebagai tempat ibadah, Graha Maria Annai Velangkanni juga berfungsi sebagai tempat ziarah bagi umat Katolik.
BACA JUGA:Monumen Perjuangan Rakyat Palembang: Mengabadikan Sejarah dan Semangat Juang
Setiap tahunnya, ribuan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Sumatera Utara, datang untuk memohon berkat dan berdoa kepada Bunda Maria.
Banyak umat yang percaya bahwa tempat ini memiliki kekuatan spiritual yang kuat, terutama dalam hal penyembuhan dan perlindungan.
Selain itu, bangunan ini juga menjadi lambang kerukunan antarumat beragama di Medan.
Banyak wisatawan non-Katolik yang juga mengunjungi gereja ini karena keindahan arsitekturnya dan atmosfir damai yang dirasakan di sekitar kompleks gereja.
BACA JUGA:Mengenal Sriwijaya: Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Maritim yang Gemilang
Graha Maria Annai Velangkanni tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan sosial.
Romo James Bharataputra mendirikan beberapa program sosial untuk membantu masyarakat setempat, termasuk klinik kesehatan dan sekolah bagi anak-anak kurang mampu.
Gereja ini juga kerap mengadakan acara kebudayaan dan keagamaan yang terbuka bagi masyarakat luas, untuk memperkuat rasa persaudaraan di antara berbagai kalangan di Medan.