Dahulu kawasan ini adalah tempat yang pertama kali menjadi kawasan tempat tinggal bagi warga tionghoa pada masa penjajahan belanda.
Kawasan ini dinamakan dengan kampung kapitan karena di kawasan ini terdapat 3 rumah perwira.
Kampung ini didirikan pada tahun 1644 abad XVI. Meski sudah berusia ratusan tahun bangunan bangunan yang ada di tempat ini masih ditinggali.
Di dalam rumah tua utama, terdapat tempat para leluhur pendiri Kampung Kapitan dari Dinasti Ming pada tahun 1300 yang diturunkan ke Dinasti Ching pada tahun 1600.
BACA JUGA:Keunikan Arsitektur dan Sejarah Rumah Tradisional Melayu Palembang
Tempat tersebut, dijadikan tempat untuk ziarah bagi etnis Tionghoa kepada leluhurnya. Ratusan dupa pun terlihat terbakar habis ditempat peribadatan tersebut.
Sedangkan rumah tua kedua, dijadikan sebagai tempat peribadatan kepada para dewa, serta potret sejarah dari para Kapiten. Dua rumah ini nampak terlihat kokoh di depan, meski sebagian telah dicat ulang.
Namun, dibagian belakang kedua rumah tersebut sudah sangat rapuh. Lantaran, pondasi yang terbuat dari kayu berumur dari lebih dari ratusan tahun lamanya.