Ternyata Selama Ini Kita Dibohongi, Perkelahian Legenda Si Pahit Lidah dan Mata Empat Tidak Pernah Terjadi

Jumat 26-07-2024,12:04 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Legenda Si Pahit Lidah merupakan cerita yang sangat populer di kalangan masyarakat Sumatera Selatan dan beberapa wilayah lainnya. 

Cerita ini menggambarkan sosok pendekar sakti yang dipercaya memiliki kemampuan mengubah apapun menjadi batu hanya dengan sekali berkata.

Dalam beberapa versi cerita rakyat, Si Pahit Lidah atau Serunting Sakti diceritakan memiliki kemampuan luar biasa ini. 

Namun, ada juga versi yang mengatakan bahwa ia adalah seorang pendekar dan ahli ibadah yang diutus untuk menyebarkan ajaran Islam ke berbagai daerah di Sumatera Selatan dan sekitarnya.

BACA JUGA:Kisah Cinta Si Pahit Lidah, Ternyata Tari Kebagh Menceritakan Pertemuan Serunting Sakti Dengan Sosok ini!

Selain sosok Si Pahit Lidah, ada juga cerita tentang pendekar lain yang menjadi musuh besarnya, yaitu pendekar Mata Empat atau Aria Tabing. 

Aria Tabing merupakan saudara dari istri Si Pahit Lidah. 

Dalam cerita rakyat, Aria Tabing digambarkan memiliki empat bola mata: dua mata normal di depan dan dua mata lagi di bagian belakang kepalanya.

Jika Anda pernah menonton film tentang Si Pahit Lidah, Anda mungkin menyaksikan adegan pertarungan antara kedua pendekar ini. 

BACA JUGA:Dijuluki Negeri Seribu Megalit, Benarkah Kebanyakan Batu di Lahat ini Hasil Kutukan Si Pahit Lidah?

Film tersebut juga menampilkan perjalanan hidup Serunting Sakti serta momen saat ia mengutuk orang menjadi batu.

Di akhir film, Si Pahit Lidah dan Mata Empat bersepakat setelah beradu ilmu mereka yang tak kunjung usai. 

Kesepakatan tersebut melibatkan satu dari mereka yang harus terlungkup di bawah pohon kolang-kaling, sementara yang lain akan menjatuhkan setandan buah kolang-kaling dari atas pohon. 

Mata Empat berhasil melewati tantangan dengan mudah menggunakan kelebihan matanya yang berada di belakang kepala. 

BACA JUGA:Misteri Batu Megalitikum Lahat, Benarkah Karya Manusia Prasejarah Atau Kutukan Si Pahit Lidah?

Kategori :