BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
Dimana rumah adat ini mempunyai bentuk atap segi delapan, yang bertingkat tiga dan dipercaya bisa menjaga rumah dari cuaca yang dingin, terlebih ketika angin sedang kencang.
Lantai pertama dari rumah ini berfungsi sebagai tempat untuk melatih para remaja laki-laki untuk siap menjadi laki-laki dewasa, yang terampil, bertanggung jawab, dan juga kuat.
Kemudian, di lantai kedua berfungsi sebagai tempat pertemuan para kepala adat untuk membahas tentang hal penting.
Sementara di lantai tiga, menjadi tempat khusus untuk sembahyang kepada Tuhan dan para leluhur.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Selain itu, bentuk dari atap rumah Kariwari ini melambangkan kedekatan dengan sang pencipta ataupun para leluhur yang sudah mendahului mereka.
Tak heran jika rumah ini sering menjadi tempat pendidikan dan juga ibadah.
3. Rumah Jew
Seperti yang kita ketahui bahwa Suku Asmat sangat terkenal mempunyai banyak anggota.
Tak heran jika rumah adat dari Suku Asmat yang dikenal dengan nama Jew mempunyai bentuk yang besar dengan ukuran panjang mencapai 15 meter dan lebar 10 meter.
BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah
BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno
Suku Asmat merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Papua. Hal yang membuat suku ini lebih terkenal adalah hasil ukiran kayunya yang dianggap sangat unik.
Suku Asmat juga terkenal dengan tarian Tobe yang khas.