Ajaran-ajaran pokoknya adalah tentang Realitas Tertinggi yang bersifat kehampaan atau Sunya, hakikat / tattwa Siwa, padanan Siwa dan Buddha, dan juga penyatuan dengan dewa tertinggi atau Paramasiwa.
Kesemuanya itu dicapai dengan jalan yoga dan ajaran kitab-kitab Tutur ini bersifat rahasia.
Maka tidak mengherankan bila kadewaguruan dibangun di tempat-tempat terpencil seperti di lereng gunung, bukit, hutan, pinggir laut, ataupun sungai.
Sebagai contoh Gunung Penganggungan, yang di lerengnya banyak didirikan karesyan dan kadewaguruan, Gunung Penanggungan atau Pawitra adalah makrokosmos bagi masyarakat Jawa pada saat itu.
Gunung ini diyakini sebagai tempat dewa-dewa bertakhta, karena merupakan puncak Mahameru yang dipindah dari India ke Jawa, sebagaimana diceritakan dalam Kitab Tantu Pagelaran, di zaman Majapahit, wilayah Pawitra termasuk Dharma lpas, sehingga kadewaguruan-kadewaguruan di sana pun diawasi istana.
Namun di masa kemunduran Majapahit, pengawasan pun surut sehingga muncullah kadewaguruan-kadewaguruan yang lebih bebas mengangkat kembali kepercayaan asli nusantara.
Saat ini terdapat lebih dari 200 situs di gunung ini, kebanyakan berlanggam punden berundak yang merupakan gaya pra Hindu-Buddha.
Menurut dugaan kami, yang diajarkan di kadewaguruan tidaklah melulu ajaran agama.
Logikanya begini, pasca peristiwa Mahapralaya, semestinya Airlangga kehabisan SDM yang memahami ketatanegaraan.
Namun dengan dukungan kadewaguruan, Airlangga mampu membangun sebuah kerajaan besar.
Selain itu, seorang Gajah Mada, yang tidak jelas asal-usulnya dan kemungkinan besar bukan dari kalangan istana, mampu menjadi orang paling berpengaruh di kerajaan Majapahit pada masa itu.
BACA JUGA:Dibikin Asyik Aja! Ini 5 Tradisi Suku yang Sangat Aneh di Indonesia, Ada Ritual Malam Pertamanya
Menurut arkeolog Agus Aris Munandar, kemampuan Gajah Mada disepuh dalam pendidikan kadewaguruan di lereng Gunung Penanggungan.
Bisa jadi, di kadewaguruan yang menolong Airlangga dan juga menempa Gajah Mada, tidak hanya ilmu agama yang diajarkan di sana, tetapi juga ilmu kemasyarakatan dan tata negara, bahkan keperwiraan.