Tentunya Si Mata Empat dengan mudah bisa menghindar meski Si Pahit Lidah mencobanya sebanyak tiga kali.
Karena si Mata Empat bisa melihat buah aren yang jatuh itu menggunakan sepasang matanya yang berada di belakang kepala.
Kini giliran Si Pahit Lidah yang tidur di bawah pohon aren, ia sudah merasa bahwa ajalnya telah dekat.
"Pahit lidah apakah kau sudah siap dengan kematianmu?” kata Si Mata Empat dengan sombongnya.
BACA JUGA:Si Pahit Lidah VS Si Mata Empat, Pertarungan Pendekar Legendaris Sumatera Selatan!
”Jangan banyak oceh! Cepat potong buahnya!” jawab Pahit Lidah.
Dengan cepat Si Mata Empat memotong tangkai buah aren, sementara Si Pahit Lidah tak sempat menghindar.
Terdengar erangan kesakitan dari bawah pohon, Si Mata Empat melihat Si Pahit Lidah sudah bersimbah darah dan tak lama kemudian tewas dengan mengenaskan.
Si Mata Empat tertawa puas melihat nasib lawannya, apalagi kini terbukti bahwa dia adalah jawara terkuat di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Wow! Selain Pixie Hair Cut, Nih 6 Gaya Potongan Rambut Yang Wajib Kamu Coba
Namun melihat tubuh Si Pahit Lidah terkulai lemas di tanah, timbul rasa penasaran Si Mata Empat.
Ia berpikir apakah sebutan Si Pahit Lidah adalah benar karena rasa lidahnya yang pahit?
Dikendalikan oleh rasa penasaran itu, tanpa sadar Si Mata Empat menyentuh lidah lawannya yang telah mati dengan ujung jari, lalu mengecapnya.
Si Mata Empat terkejut karena lidah lawannya itu terasa lebih pahit dari brotowali.
BACA JUGA:Selain Pixie Hair, Ini Nih 9 Rekomendasi Model Rambut Pendek Trend 2023
Tanpa sadar apa yang dikecapnya adalah racun mematikan yang memang dimiliki Si Pahit Lidah.