- ketidakmampuan untuk mengurangi kecemasan,
- ketakutan yang tidak terkendali, dan
- menghindari situasi atau objek pemicu fobia.
3. Kemunculan gejala
Perbedaan lainnya terletak pada kemunculan gejala trauma dan fobia. Orang yang fobia terhadap sesuatu hanya akan mengalami gejala bila melakukan kontak dengan situasi atau objek yang memicu fobia.
BACA JUGA:Waspada!! Kamu Harus Kenali Tanda-tanda Alergi Kosmetik
Pada sebagian orang dengan fobia yang cukup parah, memikirkan sumber fobia saja bahkan dapat membuatnya merasa panik dan ketakutan.
Sementara pada pengidap trauma psikologis, pada umumnya kenangan dan pikiran ini selalu melekat dalam benaknya tanpa bisa dilepaskan.
Anda mungkin akan terus dibayangi oleh kejadian buruk yang pernah dialami. Anda juga selalu diselimuti ketakutan dan kecemasan yang membuat kualitas hidup menurun.
Berhadapan langsung dengan kejadian yang mengingatkan Anda pada trauma juga dapat memperparah gejala yang muncul.
BACA JUGA:Kenali Gejala Campak pada Anak dan Cara Mengobatinya
Bagaimana cara mengatasi trauma dan fobia?
Trauma, fobia, dan beragam gangguan kesehatan mental lainnya bisa diatasi dengan menjalani terapi psikologi (psikoterapi).
Salah satu jenis psikoterapi yang dapat dilakukan yakni terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT).
Teknik CBT akan membantu Anda menemukan penyebab dari trauma atau fobia tersebut. Kemudian, Anda akan belajar mengubah pola pikir dan perilaku yang selama ini menyebabkan kecemasan.
BACA JUGA:8 Penyebab Sering Lupa di Usia Muda