Benteng Rotterdam: Saksi Bisu Kejayaan dan Kejatuhan Kerajaan Gowa, Tersimpan Pula Cerita Mistis di Baliknya
Benteng Rotterdam-net-kolase
PAGARALAMPOS.COM - Di jantung Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berdiri megah Benteng Rotterdam, benteng bersejarah yang menjadi saksi bisu jatuhnya Kerajaan Gowa ke tangan kolonial Belanda pada abad ke-17.
Di balik tembok tebal berarsitektur Eropa ini, tersimpan kisah tentang perang, diplomasi, dan legenda mistis yang masih hidup hingga kini.
Awalnya, benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tunipallangga Ulaweng, dengan nama Benteng Ujung Pandang.
BACA JUGA:Sejarah Kelam Benteng Nassau: Dari Kekuasaan VOC hingga Tragedi di Banda Neira
BACA JUGA:Benteng Nassau di Banda Neira: Jejak Penjajahan VOC dan Tragedi Berdarah
Setelah penaklukan Makassar oleh VOC pada 1667 melalui Perjanjian Bongaya, benteng ini direbut dan direnovasi oleh Belanda, lalu diberi nama baru: Fort Rotterdam. Sejak itu, benteng ini menjadi pusat kekuasaan VOC di kawasan timur Indonesia.
Benteng Rotterdam juga memiliki hubungan erat dengan sosok Pangeran Diponegoro, pahlawan nasional dari Jawa. Setelah ditangkap oleh Belanda pada 1830, ia diasingkan dan ditahan di benteng ini hingga wafat pada tahun 1855.
Sel-sel penjara yang digunakan untuk menahan Diponegoro masih dapat dilihat hingga kini, menjadi pengingat akan perjuangan panjang melawan kolonialisme.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Pendem – Cilacap: Jejak Pertahanan Kolonial di Pesisir Selatan Jawa!
BACA JUGA:Sejarah Benteng Somba Opu: Jejak Kejayaan Kerajaan Gowa dan Pusat Perdagangan Maritim di Makassar!
Namun, di balik nilai sejarahnya, Benteng Rotterdam juga menyimpan kisah-kisah mistis yang dipercaya masyarakat setempat.
Banyak pengunjung dan penjaga benteng mengaku sering mendengar suara langkah kaki tanpa wujud, bayangan sosok prajurit Belanda, hingga penampakan perempuan berpakaian tradisional Bugis yang diyakini sebagai arwah penjaga benteng. Beberapa ruang bawah tanah konon juga terasa “berat” dan dingin secara misterius, terutama di malam hari.
Kini, Benteng Rotterdam bertransformasi menjadi objek wisata sejarah dan budaya yang populer. Di dalamnya terdapat Museum La Galigo, yang menyimpan koleksi peninggalan sejarah Kerajaan Gowa dan Makassar.
Benteng ini bukan sekadar bangunan tua, melainkan penjaga ingatan kolektif bangsa tentang perjuangan, kolonialisme, dan misteri yang tak lekang oleh waktu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
