Benarkah Kurang Tidur Bisa Picu Penyakit Jantung? Simak Penjelasan Lengkap Ahli Kesehatan
Kurang Tidur Bisa Picu Penyakit Jantung-net-kolase
PAGARALAMPOS.COM - Kurang tidur bukan sekadar membuat tubuh lelah atau sulit berkonsentrasi. Sejumlah penelitian terkini menunjukkan bahwa Kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan irama jantung.
Hal ini semakin menjadi perhatian mengingat banyak orang dewasa muda kini tidur kurang dari 6 jam per malam karena tekanan pekerjaan, kecanduan gadget, dan gaya hidup modern.
Menurut dr. Hendra Yudhistira, SpJP(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Jantung Harapan Kita, tidur adalah proses vital bagi sistem kardiovaskular.
“Saat tidur, tubuh seharusnya memasuki fase pemulihan. Detak jantung melambat, tekanan darah menurun, dan hormon-hormon stres seperti kortisol juga turun. Namun jika seseorang kurang tidur atau kualitas tidurnya buruk, maka proses pemulihan ini terganggu. Lama-kelamaan, ini bisa memicu kerusakan pada jantung,” jelasnya.
BACA JUGA:Atasi Nyeri Haid dengan Mudah: Coba 3 Posisi Tidur Ini untuk Tidur Lebih Nyenyak
Apa Hubungan Kurang Tidur dengan Penyakit Jantung?
Tidur yang cukup yakni antara 7 hingga 9 jam per malam untuk orang dewasa—berkaitan erat dengan kesehatan jantung. Berikut beberapa cara bagaimana kurang tidur bisa berdampak negatif pada jantung:
- Meningkatkan tekanan darah: Tidur yang terganggu membuat tubuh tidak mendapatkan cukup waktu untuk mengatur tekanan darah, sehingga lebih rentan mengalami hipertensi.
- Memicu peradangan: Kurang tidur menyebabkan peningkatan zat inflamasi dalam tubuh yang berkontribusi pada penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis).
- Mengganggu keseimbangan hormon: Produksi hormon insulin terganggu, meningkatkan risiko diabetes—faktor risiko utama penyakit jantung.
- Meningkatkan denyut jantung saat istirahat: Kurang tidur membuat sistem saraf simpatik terus aktif, menyebabkan jantung bekerja lebih keras bahkan saat tubuh seharusnya beristirahat.
- Kelebihan berat badan: Orang yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak makanan berlemak dan manis, yang meningkatkan risiko obesitas dan sindrom metabolik.
BACA JUGA:Buah Ceri: Rahasia Alami Untuk Jantung, Tidur Nyenyak, dan Imunitas
Data dan Fakta:
Studi dari American Heart Association menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 20–30% lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang tidur cukup.
Sementara itu, data riset di Asia mengungkapkan bahwa kurang tidur kini menjadi faktor risiko gaya hidup yang sering diabaikan, terutama di kalangan profesional muda dan pelajar.
Di Indonesia sendiri, Riskesdas 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 40% masyarakat usia kerja tidur kurang dari 6 jam per hari, dengan tren paling tinggi terjadi pada usia 25–40 tahun.
BACA JUGA:Dari Tidur Nyenyak sampai Mimpi, Teknologi Hadir di Samping Kita
Apa yang Bisa Dilakukan?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
