Pemkot PGA

Tradisi Tabuik Pariaman: Sejarah, Makna, dan Prosesi Penuh Keunikan

Tradisi Tabuik Pariaman: Sejarah, Makna, dan Prosesi Penuh Keunikan

Tradisi Tabuik Pariaman: Sejarah, Makna, dan Prosesi Penuh Keunikan-Foto: net -

Serban milik Husain diarak sore hari dengan sorakan dan tarian khas Pariaman.

Tabuik Naik Pangkat (10 Muharam, dini hari)

Dua bagian tabuik digabungkan menjadi satu, lalu diarak ke jalan-jalan kota.

BACA JUGA:Gunung Sumantri: Jejak Sejarah dan Kisah Kepahlawanan di Atap Papua

BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Mistis Gunung Urug: Desa yang Terkubur Waktu

Hoyak Tabuik (10 Muharam, siang hingga sore)

Tabuik digoyangkan dalam pesta rakyat yang diiringi tabuhan gandang tasa.

Tabuik Dibuang ke Laut (10 Muharam, petang)

Menjelang magrib, tabuik dibawa ke pantai dan dibuang ke laut sebagai penutup rangkaian prosesi. Ribuan warga menyaksikan momen ini dengan haru.

Tabuik Masa Kini

Saat ini, Upacara Tabuik bukan hanya menjadi tradisi keagamaan dan budaya, tetapi juga daya tarik wisata.

BACA JUGA:Pemberontakan yang Hampir Menghapus Sejarah Indonesia

BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?

Pemerintah daerah mengemasnya menjadi Festival Tabuik, sehingga tradisi ini tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga memperkenalkan budaya Pariaman ke tingkat nasional maupun internasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait