Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?
Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?--
PAGARALAMPOS.COM - Sejarah adalah jendela masa lalu yang membuka tabir tentang siapa kita dan dari mana kita berasal.
Namun di balik cerita-cerita besar tentang kemenangan dan kejayaan ada suara-suara yang hilang ditelan waktu.
Para pemenang perang para penguasa baru dan para penakluk biasanya menjadi pihak yang memegang pena untuk menuliskan kisah.
Mereka tidak hanya memenangkan pertempuran di medan perang tapi juga memenangkan pertempuran dalam narasi sejarah.
BACA JUGA:Mengenal Gunung Sumantri: Simbol Kejayaan dan Warisan Sejarah di Tanah Papua
Mengapa hal ini bisa terjadi jawabannya sederhana karena mereka memiliki kuasa untuk menentukan apa yang layak dikenang dan apa yang perlu dihapus.
Dalam banyak peradaban yang runtuh dokumen peninggalan pihak yang kalah dimusnahkan atau dilarang dibaca.
Sementara yang tersisa hanyalah tulisan-tulisan yang memuja rezim baru atau menjelekkan musuh yang telah dikalahkan.
Dengan kata lain sejarah bukan hanya soal apa yang benar terjadi tapi juga soal siapa yang punya hak untuk menceritakan.

Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?--
Contoh paling nyata bisa kita lihat dari penjajahan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Selama ratusan tahun penjajah menulis sejarah dari sudut pandang mereka menganggap diri mereka pembawa peradaban dan kemajuan.
Mereka menggambarkan perlawanan rakyat sebagai tindakan pemberontakan atau kekacauan bukan perjuangan untuk kemerdekaan.
Narasi seperti ini terus diwariskan lewat buku pelajaran yang dipakai di sekolah-sekolah selama bertahun-tahun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: sejarah perang
