Ketika Propaganda Nazi Dibalas: Kisah Gambar Satir yang Menyerang Joseph Goebbels
Ketika Propaganda Nazi Dibalas: Kisah Gambar Satir yang Menyerang Joseph Goebbels-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Perang Dunia II tidak hanya terjadi melalui pertempuran fisik di medan Perang, tetapi juga lewat Perang psikologis berupa propaganda.
Salah satu bentuk propaganda yang terbilang unik sekaligus kontroversial adalah pemanfaatan gambar cabul dan konten pornografi.
Fenomena ini mulai mencuat setelah pecahnya Perang Pasifik pada 7 Desember 1941. Saat itu, selebaran dengan muatan seksual sengaja disebarkan untuk memengaruhi kondisi mental para prajurit.
Alasan di Balik Propaganda Seksual
Banyak prajurit muda kala itu memiliki dorongan seksual yang kuat. Dengan dasar itu, propaganda cabul diharapkan dapat mengganggu fokus dan semangat tempur mereka. Namun, realitas di lapangan tidak selalu sejalan dengan rencana.
Alih-alih melemahkan mental, selebaran tersebut justru sering dianggap sebagai hiburan, bahkan ada yang menjadikannya koleksi pribadi.
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
Strategi Nazi Jerman
Menteri Propaganda Nazi, Joseph Goebbels, menjadi tokoh yang gencar memanfaatkan taktik ini. Melalui berbagai selebaran, digambarkan tentara Prancis yang berjuang di garis depan sementara wanita-wanita mereka bersenang-senang dengan tentara Inggris. Tujuannya jelas: menimbulkan rasa cemburu, iri, dan memecah belah sekutu.
Ada pula selebaran dengan kertas tipis yang jika diterawang memperlihatkan gambar sensual. Beberapa propaganda bahkan menyisipkan isu rasial, seperti menampilkan tentara kulit hitam dengan wanita kulit putih disertai slogan provokatif.
Selain itu, Nazi juga menyebarkan narasi anti-Yahudi dengan menciptakan tokoh fiktif bernama Sam Levy, digambarkan sebagai imigran kaya yang merebut kekasih tentara Amerika.
BACA JUGA:Pemberontakan yang Mengancam Eksistensi Bangsa Indonesia: Sejarah yang Hampir Hilang
Jepang dan Propaganda Serupa
Di kawasan Asia, Jepang pun menggunakan metode yang mirip. Mereka menyebarkan selebaran di Filipina yang merendahkan prajurit Amerika sekaligus menyinggung perempuan lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
