Keberagaman Suku dan Budaya di Pulau Sumatera: Mozaik Kekayaan Nusantara yang Menakjubkan
Suku-Suku Besar di Pulau Sumatera-net-kolase
5. Suku Rejang dan Serawai (Bengkulu)
Budaya Rejang dikenal dengan tarian adat, ritual pertanian, dan sistem hukum adat yang masih kuat dipertahankan hingga kini.
6. Suku Lampung (Provinsi Lampung)
Suku Lampung memiliki tulisan aksara Lampung yang unik dan kaya akan filosofi. Tradisi mekhanai–muli, siger, dan tapis (kain tenun khas) menjadi simbol identitas budaya mereka.
BACA JUGA:Bawang Batak: Herbal Asli Sumatera Utara dengan Segudang Manfaat Kesehatan
Keunikan Budaya yang Menyatu dalam Keragaman
Setiap suku di Sumatera memiliki kekayaan budaya masing-masing, namun semuanya hidup berdampingan secara harmonis. Di berbagai kota besar seperti Medan, Padang, dan Palembang, kita bisa menemukan masyarakat dari beragam suku yang saling berinteraksi dan membaur dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Perbedaan bahasa, adat, hingga kuliner justru menjadi kekuatan yang membentuk identitas Pulau Sumatera sebagai kawasan multikultural yang solid.
“Keberagaman ini bukanlah pemisah, melainkan perekat. Justru dari perbedaan kita bisa belajar untuk saling menghormati dan menghargai,” ujar Prof. Fitriani, M.A., antropolog budaya dari Universitas Andalas.
BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Ajukan Skema PPPK Paruh Waktu
Warisan Seni dan Tradisi Lokal yang Tetap Hidup
Budaya Sumatera juga kaya dengan seni pertunjukan dan tradisi unik seperti:
- Tari Piring dari Minangkabau
- Opera Batak dari Sumatera Utara
- Tari Guel dari Gayo, Aceh
- Gendang Beleq dari masyarakat Lombok yang kini juga dibudayakan di beberapa wilayah transmigrasi di Sumatera
- Zapin Melayu di pesisir timur Sumatera
- Upacara Tabot di Bengkulu
- Ngobeng (jamuan adat) di Lampung
Berbagai festival budaya lokal seperti Festival Danau Toba, Festival Budaya Minangkabau, dan Pekan Budaya Melayu Riau rutin diselenggarakan sebagai wujud pelestarian warisan budaya.
Tantangan Pelestarian Budaya di Era Modern
Meski kaya akan budaya, Pulau Sumatera juga menghadapi tantangan besar, terutama dari arus modernisasi dan globalisasi. Gaya hidup serba instan dan pengaruh budaya luar membuat sebagian generasi muda mulai melupakan akar budayanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
