Perjalanan Suku Navajo: Diné Menapaki Sejarah dari Masa Lampau hingga Kini
Perjalanan Suku Navajo: Diné Menapaki Sejarah dari Masa Lampau hingga Kini-Foto: net -
Peristiwa paling memilukan dalam sejarah Navajo terjadi pada 1864, dikenal sebagai “The Long Walk.” Ribuan warga Navajo dipaksa berjalan lebih dari 400 mil dari tanah mereka di Arizona ke kamp penahanan di Bosque Redondo, New Mexico.
Perjalanan ini dilakukan dalam kondisi keras, tanpa cukup makanan atau perlindungan, menewaskan banyak orang, termasuk anak-anak dan orang tua.
Setelah sekitar empat tahun, pemerintah akhirnya mengakui kegagalan program tersebut. Pada 1868, perjanjian damai ditandatangani, memungkinkan Navajo kembali ke sebagian tanah asal mereka. Peristiwa ini menjadi simbol ketahanan dan harapan baru bagi suku Navajo.
BACA JUGA:Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!
Perkembangan di Abad ke-20
Memasuki abad ke-20, Navajo mulai membangun kembali kehidupan mereka. Pada Perang Dunia II, mereka memberikan kontribusi besar sebagai “Navajo Code Talkers,” menggunakan bahasa mereka untuk mengirim pesan rahasia yang tak bisa dipecahkan musuh.
Di bidang ekonomi, anggota Navajo terlibat dalam peternakan, pertambangan, dan kerajinan tangan. Seni tenun mereka, terutama selimut dan permadani dengan motif geometris khas, menjadi produk yang dihargai secara global.
Identitas dan Perjuangan Masa Kini
Saat ini, Navajo Nation merupakan salah satu wilayah suku terbesar dan berdaulat di Amerika Serikat, dengan pemerintahan sendiri yang memiliki sistem legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Ciremai: Jejak Alam dan Legenda di Puncak Jawa Barat!
Meski menghadapi tantangan seperti kemiskinan, pengangguran, dan keterbatasan akses pendidikan serta layanan kesehatan, komunitas Navajo tetap mempertahankan identitas dan warisan budaya mereka.
Bahasa Navajo tetap diajarkan di rumah dan sekolah, sementara tradisi spiritual dan upacara nenek moyang terus dilestarikan.
Generasi muda Navajo kini aktif memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, sekaligus menjembatani nilai-nilai tradisional dengan kehidupan modern, agar warisan Diné tetap hidup dan relevan di era saat ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
