Pemkot PGA

Sejarah Suku Aru: Asal Usul, Perkembangan Budaya, dan Perjuangan di Kepulauan Maluku!

Sejarah Suku Aru: Asal Usul, Perkembangan Budaya, dan Perjuangan di Kepulauan Maluku!

Sejarah Suku Aru: Asal Usul, Perkembangan Budaya, dan Perjuangan di Kepulauan Maluku!-net: foto-

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Adityawarman: Menjaga Warisan Budaya Minangkabau!

Ketika bangsa Eropa datang ke Nusantara, Kepulauan Aru ikut masuk dalam jaringan perdagangan VOC (Belanda).

VOC tertarik pada kekayaan hasil laut dan rempah yang dapat diperoleh melalui hubungan dengan Kesultanan Tidore.

Walau demikian, masyarakat Aru sering menunjukkan penolakan terhadap dominasi asing, karena sistem sosial mereka yang menghargai kebebasan dan kemandirian.

Masa Kolonial Belanda

BACA JUGA:Wisata Sejarah di Jogja: Menelusuri Jejak Kerajaan Mataram yang Menghiasi Lembah Sejarah

Belanda secara perlahan membangun kekuasaan di Aru melalui perjanjian dengan raja-raja lokal dan sistem ‘perdikan’ atau wilayah perlindungan.

Di beberapa daerah, Belanda memanfaatkan kekuatan misionaris untuk menyebarkan agama Kristen, terutama dari gereja Protestan.

Hingga kini, sebagian besar penduduk Aru memeluk agama Kristen, meski masih mempertahankan tradisi adat seperti upacara penyembuhan dan ritual laut.

Pada masa kolonial, masyarakat Aru juga mengalami perubahan sistem ekonomi. Mereka tidak hanya berburu dan menangkap ikan, tetapi juga dipaksa menyerahkan hasil laut kepada pedagang Belanda dan Tionghoa.

BACA JUGA:Museum Negeri La Galigo: Jejak Peradaban Sulawesi Selatan dari Masa ke Masa!

Namun, keterpencilan wilayah dan kuatnya ikatan adat membuat Belanda tidak sepenuhnya mampu menguasai seluruh pulau.

Periode Kemerdekaan dan Kehidupan Modern

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Kepulauan Aru menjadi bagian dari Provinsi Maluku. Pemerintah membangun sekolah, pelabuhan, dan fasilitas kesehatan.

Namun, akses transportasi yang terbatas membuat perkembangan Aru berjalan lambat. Masyarakat Aru masih sangat bergantung pada laut dan sagu sebagai sumber kehidupan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait