Pemkot PGA

Sejarah Suku Aru: Asal Usul, Perkembangan Budaya, dan Perjuangan di Kepulauan Maluku!

Sejarah Suku Aru: Asal Usul, Perkembangan Budaya, dan Perjuangan di Kepulauan Maluku!

Sejarah Suku Aru: Asal Usul, Perkembangan Budaya, dan Perjuangan di Kepulauan Maluku!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Suku Aru adalah salah satu kelompok etnis asli yang mendiami Kepulauan Aru, sebuah gugusan pulau di bagian tenggara Maluku, Indonesia.

Secara geografis, wilayah ini berada di antara Laut Arafura dan Laut Banda, menjadikannya jalur penting perdagangan rempah-rempah, hasil laut, dan ternak sejak masa lampau.

Kehidupan Suku Aru tidak hanya menarik dari segi budaya, tetapi juga dari perjalanan sejarah mereka yang panjang dan penuh dinamika.

Asal Usul dan Perkembangan Awal

BACA JUGA:Sejarah Monumen Pancasila Sakti: Mengenang Perjuangan dan Tragedi G30S/PKI!

Sejarah Suku Aru diyakini bermula dari perpaduan dua kelompok besar, yaitu ras Melanesia dan Austronesia.

Gelombang migrasi Austronesia dari Taiwan dan Filipina membawa bahasa, teknologi perahu, serta sistem pertanian.

Sementara itu, penduduk Melanesia yang lebih dahulu tinggal di kawasan timur Indonesia memberikan pengaruh terhadap genetika, budaya, serta sistem sosial Suku Aru. Perpaduan ini menciptakan identitas etnis yang unik.

Secara tradisional, masyarakat Aru tinggal di kampung-kampung kecil di sekitar pesisir dan sungai. Mereka hidup dari hasil laut, berburu, dan berkebun sagu.

BACA JUGA:Sejarah Museum Gedung Sate: Dari Pusat Pemerintahan hingga Destinasi Edukasi!

Pohon sagu menjadi sumber makanan pokok, sedangkan laut menyediakan ikan, mutiara, dan tripang yang kelak menjadi komoditas utama perdagangan.

Kontak dengan Pedagang Asing

Pada abad ke-15 dan 16, wilayah Aru mulai dikenal oleh pedagang dari Malaka, Jawa, Makassar, Ternate, dan Tidore. Mutiara, burung cenderawasih, dan tripang dari Aru menjadi barang dagangan bernilai tinggi.

Kedatangan pedagang ini membawa pengaruh budaya luar, termasuk bahasa Melayu sebagai lingua franca dan masuknya ajaran Islam, meskipun tidak sepenuhnya diterima oleh seluruh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait