Menelusuri Sejarah Danau Ranu Kumbolo: Permata Mistis di Lereng Semeru!
Menelusuri Sejarah Danau Ranu Kumbolo: Permata Mistis di Lereng Semeru!-net:foto-
Masyarakat percaya sosok itu adalah penjaga suci danau yang melindungi para pendaki selama berada di kawasan tersebut.
Selain itu, ada pula larangan yang dipercaya turun-temurun: pendaki tidak diperbolehkan berbicara kasar atau sombong di sekitar danau, karena dianggap dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kelenteng Tay Kak Sie: Warisan Ibadah dan Tradisi Tionghoa di Kota Semarang
Nilai ini mengajarkan sikap hormat terhadap alam dan makhluk yang tidak kasatmata, sesuai dengan kepercayaan lokal masyarakat Tengger.
Makna Budaya dan Pariwisata
Kini, Ranu Kumbolo menjadi ikon wisata alam dan spiritual di Jawa Timur. Ribuan pendaki dari berbagai daerah bahkan mancanegara datang setiap tahun untuk menikmati pesona danau ini.
Selain keindahan alamnya, tempat ini juga menjadi simbol ketenangan dan refleksi diri, di mana banyak orang merasa “menemukan kedamaian” ketika memandangi permukaan air yang tenang di tengah kabut pegunungan.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kelenteng Tay Kak Sie: Warisan Ibadah dan Tradisi Tionghoa di Kota Semarang
Namun demikian, meningkatnya popularitas Ranu Kumbolo juga membawa tantangan baru: pelestarian lingkungan.
Pemerintah bersama pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terus berupaya menjaga kebersihan dan kelestarian danau, termasuk menerapkan sistem perizinan pendakian dan aturan ketat tentang sampah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
