Mengungkap Sejarah dan Keunikan Upacara Tabuik di Pariaman
Mengungkap Sejarah dan Keunikan Upacara Tabuik di Pariaman-Foto: net -
Arak-arakan yang menampilkan simbol jari-jari Husain yang terpotong, disertai hoyak tabuik lenong (tabuik kecil yang digoyangkan sambil diiringi gandang tasa).
Maarak Saroban (8 Muharam)
Serban yang melambangkan milik Husain diarak sore hari, diiringi sorakan dan tarian khas.
Tabuik Naik Pangkat (10 Muharam, dini hari)
Dua bagian tabuik digabungkan menjadi satu di lokasi pembuatan, lalu diarak ke jalan-jalan kota.
Hoyak Tabuik (10 Muharam, siang hingga sore)
Tabuik digoyangkan (hoyak) dalam sebuah pesta rakyat, diiringi tabuhan gandang tasa hingga sore menjelang.
BACA JUGA:Pemberontakan yang Hampir Menghapus Sejarah Indonesia
BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?
Tabuik Dibuang ke Laut (10 Muharam, petang)
Menjelang magrib, tabuik dibawa ke pantai lalu dibuang ke laut sebagai penutup rangkaian acara. Prosesi ini disaksikan ribuan warga dengan suasana haru.
Tabuik Masa Kini
Kini, Upacara Tabuik bukan hanya tradisi keagamaan dan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata.
Pemerintah daerah mengemasnya dalam bentuk Festival Tabuik, sehingga selain menjaga warisan leluhur, juga memperkenalkan budaya Pariaman ke kancah nasional maupun internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
