Pertempuran 10 November Bukan Sekadar Lawan Penjajah, Tapi Ada Cerita Lain di Baliknya
Pertempuran 10 November Bukan Sekadar Lawan Penjajah, Tapi Ada Cerita Lain di Baliknya--
BACA JUGA:Kalau Dibalik Jadi Polandia? Ini Sejarah Panjang di Balik Bendera Merah Putih Kita
Kematian Jenderal Mallaby pada 30 Oktober menjadi titik balik karena setelah itu Inggris mengultimatum rakyat Surabaya untuk menyerah dan menyerahkan senjata.
Ultimatum itu ditolak mentah-mentah oleh rakyat yang merasa berdaulat di tanah sendiri sehingga pertempuran besar pun meletus pada 10 November.
Pasukan Inggris menyerbu dengan tank pesawat dan artileri berat sementara rakyat hanya bertahan dengan senjata rampasan dan bambu runcing.
Meski tidak seimbang perlawanan rakyat Surabaya sangat heroik dan menginspirasi perlawanan di kota-kota lain di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Sejarah Tari Zapin: Warisan Budaya Melayu yang Mengakar dalam Tradisi dan Religi!
Jadi musuh kita saat itu bukan hanya Inggris atau Belanda tetapi juga kekuatan asing yang ingin mencabut kemerdekaan yang baru saja diproklamasikan.
Selain itu kita juga berhadapan dengan ancaman perpecahan internal yang bisa muncul jika rakyat tidak bersatu dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pertempuran Surabaya menunjukkan bahwa musuh sejati adalah siapa pun yang merampas hak kita untuk merdeka termasuk sistem yang menindas dan meremehkan harga diri bangsa.
Perjuangan rakyat bukan hanya melawan senjata tetapi juga melawan ketidakadilan dan penindasan dalam berbagai bentuk.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Bawakaraeng: Antara Keagungan Alam dan Jejak Spiritualitas!
Kini puluhan tahun telah berlalu tetapi semangat 10 November tetap relevan dalam menghadapi tantangan bangsa hari ini.
Kita mungkin tidak lagi mengangkat senjata tetapi masih berperang melawan kemiskinan korupsi ketimpangan dan ancaman terhadap kedaulatan.
Musuh kita kini bisa berupa ideologi asing gaya hidup konsumtif atau bahkan ketidakpedulian terhadap sesama warga negara.
Maka tugas kita bukan hanya mengenang pertempuran itu tetapi meneruskan semangatnya dalam bentuk yang sesuai dengan zaman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
