Pemkot PGA

Di Balik Merdeka 17 Agustus, Ada Fakta Mengejutkan yang Jarang Dibicarakan!

Di Balik Merdeka 17 Agustus, Ada Fakta Mengejutkan yang Jarang Dibicarakan!

Di Balik Merdeka 17 Agustus, Ada Fakta Mengejutkan yang Jarang Dibicarakan!--

BACA JUGA:Kalau Dibalik Jadi Polandia? Ini Sejarah Panjang di Balik Bendera Merah Putih Kita

Bendera Merah Putih yang dikibarkan pun bukan kain resmi melainkan hasil jahitan tangan Fatmawati yang dibuat dari kain katun biasa berwarna merah dan putih yang dibeli di Pasar Senen. 

Bendera itu dijahit malam hari dalam suasana gelap dan tergesa-gesa tanpa tahu bahwa kelak akan menjadi simbol kemerdekaan yang dikibarkan setiap tahun. 

Tiangnya pun dibuat seadanya menggunakan bambu dan ditancapkan langsung ke halaman rumah tempat proklamasi dibacakan. 

Tidak ada pasukan pengibar bendera resmi hanya rakyat biasa dan pejuang yang hadir dengan pakaian sederhana bahkan ada yang tidak mengenakan alas kaki.

BACA JUGA:Gedung Bunder Kebumen: Warisan Arsitektur Kolonial yang Sarat Sejarah

Satu hal yang juga mengejutkan adalah bahwa proklamasi ini tidak sepenuhnya disetujui oleh semua kalangan terutama golongan tua yang ingin menunggu instruksi dari Jepang dan tetap melalui prosedur resmi. 

Hal ini menyebabkan perdebatan panjang bahkan Bung Karno dan Bung Hatta sempat diculik oleh pemuda-pemuda revolusioner ke Rengasdengklok untuk mendesak agar kemerdekaan diproklamasikan sesegera mungkin. 

Keputusan akhirnya pun diambil setelah perundingan intens antara golongan tua dan muda di tengah ketegangan yang tinggi. 

Tanpa tekanan dari para pemuda mungkin proklamasi tidak akan terjadi pada tanggal 17 Agustus tetapi justru ditunda hingga waktu yang belum pasti.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Pengaruh Jembatan Barelang bagi Kehidupan Masyarakat Kepulauan Riau

Kini setelah puluhan tahun berlalu banyak dari kita mungkin lupa bahwa kemerdekaan ini lahir bukan dari kenyamanan tetapi dari ketegangan keberanian dan risiko besar yang dipertaruhkan oleh para tokoh bangsa.

Fakta-fakta mengejutkan di balik proklamasi ini menunjukkan bahwa sejarah tidak selalu rapi dan terencana tetapi sering kali lahir dari keberanian mengambil keputusan dalam situasi darurat. 

Kita sebagai generasi penerus punya tugas untuk terus menjaga semangat itu bukan hanya dengan upacara tetapi juga dengan kontribusi nyata untuk bangsa. 

Sebab kemerdekaan yang diraih dengan pengorbanan tidak boleh dianggap remeh atau dilupakan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait