Sejarah Kawah Sikidang: Antara Keindahan Alam dan Legenda yang Melekat!
Sejarah Kawah Sikidang: Antara Keindahan Alam dan Legenda yang Melekat!-net: foto-
Aktivitasnya ditandai oleh semburan uap belerang, lumpur panas, serta bau khas sulfur yang menyengat.
Kawah ini berada pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, membuat suhu di sekitarnya cenderung sejuk.
Meskipun di pusat kawah suhunya bisa mencapai lebih dari 90 derajat Celsius.
Kawah Sikidang sangat menarik karena lokasinya yang mudah diakses oleh pengunjung.
Tidak seperti kebanyakan kawah lain yang berada di puncak gunung, kawah ini terletak di dataran cukup datar sehingga pengunjung dapat menyaksikan aktivitas geotermal dari dekat.
BACA JUGA:Suku Bajau: Meneruskan Warisan Pengembara Laut yang Kental di Nusantara
Fenomena fumarol (semburan gas panas) dan kolam lumpur mendidih sangat jelas terlihat, menjadikannya tempat edukatif untuk mengenal aktivitas vulkanik.
Peran Budaya dan Pariwisata
Kawah Sikidang kini telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Dieng.
Dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat, lokasi ini tidak hanya menawarkan panorama eksotis, tetapi juga berbagai wahana edukasi dan budaya.
Di sekitar kawasan kawah, wisatawan dapat menemukan spot foto artistik, penyewaan pakaian adat Jawa, serta kios-kios suvenir khas Dieng.
BACA JUGA:Suku Mee Papua: Cerita Leluhur, Tradisi Pegunungan, dan Keunikan Budaya yang Terjaga
Lebih dari sekadar tempat rekreasi, Kawah Sikidang menjadi saksi bisu perpaduan antara kekayaan alam, cerita rakyat, dan kearifan lokal.
Masyarakat setempat juga menjadikan area Dieng, termasuk Kawah Sikidang, sebagai tempat pelaksanaan upacara adat seperti Ruwatan Anak Gimbal.
Yang memiliki kaitan erat dengan kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan alam dan spiritualitas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
