Rumah Adat Osing Banyuwangi: Simbol Kearifan Lokal dalam Fungsi Sosial dan Kehidupan Masyaraka
Rumah Adat Osing Banyuwangi: Simbol Kearifan Lokal dalam Fungsi Sosial dan Kehidupan Masyaraka-Foto: net -
Uniknya, arah hadap rumah adat Osing ditentukan berdasarkan hari kematian orang tua pemilik rumah.
Contohnya, jika orang tua meninggal pada hari Senin, rumah akan menghadap ke barat; jika pada hari Selasa, rumah diarahkan ke timur.
Tradisi ini mencerminkan penghormatan mendalam terhadap leluhur dan nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi masyarakat Osing.
Karakteristik Arsitektur Rumah Osing
Rumah adat Osing dikenal dengan sebutan Joglo Osing, yang memiliki atap limasan dengan bagian tengah lebih tinggi dibanding sisi lainnya.
BACA JUGA:Sejarah Bandara Soekarno-Hatta: Dari Lahan Cengkareng Menuju Gerbang Udara Internasional Indonesia!
BACA JUGA:Sejarah Suku Baduy: Penjaga Tradisi Leluhur di Tengah Arus Modernisasi!
Bentuk atap ini melambangkan keseimbangan antara manusia dan alam semesta.
Dari segi desain, rumah Osing dipengaruhi oleh budaya Bali dan Madura, yang membuatnya berbeda dengan rumah adat Jawa lainnya.
Teknik sambungan kayu tanpa paku menonjolkan keindahan sekaligus kekuatan konstruksi sebagai bentuk penghormatan terhadap alam.
Selain itu, ventilasi yang baik di setiap sisi rumah menunjukkan perhatian masyarakat Osing terhadap kenyamanan dan kesehatan penghuni.
Ruang utama rumah biasanya digunakan sebagai ruang pertemuan keluarga dan tempat menerima tamu, sementara kamar tidur terletak di sisi-sisi bangunan.
Fungsi Sosial dan Budaya Rumah Adat Osing
Selain sebagai tempat tinggal, rumah adat Osing memiliki peran penting dalam aspek sosial dan budaya masyarakatnya.
BACA JUGA:Sejarah Suku Osing: Menelusuri Jejak Budaya Leluhur di Ujung Timur Jawa!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
