Rumah Adat Osing Banyuwangi: Simbol Kearifan Lokal dalam Fungsi Sosial dan Kehidupan Masyaraka
Rumah Adat Osing Banyuwangi: Simbol Kearifan Lokal dalam Fungsi Sosial dan Kehidupan Masyaraka-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Banyuwangi, sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa yang terletak di Provinsi Jawa Timur, dikenal dengan keberagaman suku dan etnis yang mendiami wilayahnya.
Keberagaman ini berakar sejak masa kolonial Belanda, saat sejumlah pekerja dari berbagai daerah dibawa ke Banyuwangi untuk mengisi sektor perkebunan.
Di tengah beragam kelompok tersebut, Suku Osing menonjol sebagai masyarakat asli yang telah lama mendiami Banyuwangi sebelum adanya migrasi besar-besaran.
Mereka merupakan penerus budaya Blambangan dan menjadi unsur penting dalam identitas budaya yang melekat di ujung timur Pulau Jawa ini.
BACA JUGA:Lurah Burung Dinang Ajak Warga Berkolaborasi Jaga Kebersihan
BACA JUGA:Sejarah Suku Bawean: Menelusuri Jejak Budaya di Pulau Kecil yang Kaya Tradisi!
Rumah Adat Osing dan Kekayaan Budayanya
Suku Osing memiliki berbagai warisan budaya yang mencakup bahasa, seni, adat, serta pola permukiman.
Salah satu aspek budaya yang paling menonjol adalah rumah adat mereka, yang memiliki ciri khas arsitektur tradisional yang mengedepankan keharmonisan dengan lingkungan.
Biasanya, rumah adat Osing dibangun menggunakan bahan alami seperti kayu dan bambu. Kayu yang sering digunakan termasuk kayu bendo dan cempaka, yang dikenal kuat dan banyak ditemukan di sekitar Banyuwangi.
Struktur rumah ini dibuat tanpa paku, melainkan dengan teknik sambungan pasak kayu pipih atau paju, sehingga menghasilkan bangunan yang kokoh dan tahan lama.
BACA JUGA:Sejarah Suku Moronene: Warisan Leluhur yang Bertahan di Tengah Arus Modernisasi!
BACA JUGA:Kerak Telor. Makanan Betawi Paling Terkenal Kesukaan Bangsawan Belanda? Ini Sejarahnya!
Filosofi dan Penentuan Arah Rumah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
