Sejarah Jalannya Pemberontakan Petani Banten 1888: Perlawanan Rakyat Kecil Melawan Penjajahan Kolonial!
Sejarah Jalannya Pemberontakan Petani Banten 1888: Perlawanan Rakyat Kecil Melawan Penjajahan Kolonial!-net: foto-
Dalam waktu singkat, beberapa wilayah berhasil direbut oleh para pemberontak.
Mereka bahkan sempat menguasai Cilegon dan memukul mundur pasukan kolonial yang tidak siap menghadapi serangan mendadak tersebut.
Meski begitu, kurangnya koordinasi dan minimnya persenjataan membuat perlawanan ini sulit bertahan lama.
Pemerintah kolonial segera mengirimkan pasukan dari Batavia (Jakarta) untuk memadamkan pemberontakan.
Dengan kekuatan militer yang lebih unggul dan taktik militer yang lebih matang, Belanda berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang sempat dikuasai pemberontak.
Pada pertengahan Juli 1888, perlawanan berhasil dipadamkan.
Penangkapan dan Hukuman
BACA JUGA:Banyak Tidak Kenal, Ternyata ada Presiden Indonesia Yang Terlupakan
Setelah pemberontakan dihentikan, pemerintah kolonial melakukan tindakan represif besar-besaran.
Ribuan orang ditangkap, termasuk para ulama, santri, dan warga sipil yang dituduh terlibat.
Haji Wasid sendiri ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung pada tahun yang sama.
Banyak pemimpin lainnya diasingkan ke luar Jawa, termasuk ke Sumatra dan Maluku.
Meskipun secara militer pemberontakan ini dianggap gagal, semangat perlawanan rakyat Banten menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan perlawanan lainnya di berbagai daerah di Indonesia.
Pemberontakan ini juga menunjukkan bahwa agama dan keadilan sosial dapat menjadi landasan kuat dalam perjuangan melawan penjajahan.
Warisan dan Makna Sejarah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
