Menelusuri Sejarah Mater Dolorosa: Simbol Kesedihan Bunda Maria yang Abadi!
Menelusuri Sejarah Mater Dolorosa: Simbol Kesedihan Bunda Maria yang Abadi!-net:foto-
PAGARALAMP0OS.COM - Mater Dolorosa, yang berarti “Bunda Kesedihan” dalam bahasa Latin, adalah salah satu gelar paling menyentuh yang disematkan kepada Bunda Maria dalam tradisi Gereja Katolik.
Gelar ini merujuk pada penderitaan dan kesedihan mendalam yang dialami Maria, ibu Yesus, terutama saat menyaksikan penderitaan dan penyaliban putranya.
Figur Mater Dolorosa telah menjadi sumber devosi, inspirasi seni, serta refleksi spiritual selama berabad-abad dalam sejarah Kekristenan.
Asal-usul Devosi kepada Mater Dolorosa
BACA JUGA:Senjata Tradisional sebagai Simbol Perjuangan di Monumen Bambu Runcing
Devosi kepada Mater Dolorosa mulai berkembang pada abad ke-13, terutama di kalangan ordo religius Servite (Ordo Servorum Mariae).
Yang secara khusus mempersembahkan hidup mereka untuk mengenang penderitaan Bunda Maria.
Mereka menekankan pentingnya merenungkan “Tujuh Dukacita Maria,” yaitu peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Maria yang dipenuhi dengan duka dan penderitaan.
Tujuh dukacita ini meliputi:
- Nubuat Simeon (Luk 2:25-35),
- Pelarian ke Mesir (Mat 2:13-15),
- Kehilangan Yesus di Bait Allah (Luk 2:41-50),
- Pertemuan Maria dengan Yesus di jalan salib (Luk 23:27-31),
- Penyaliban dan kematian Yesus (Yoh 19:25-30),
- Penurunan tubuh Yesus dari salib (Luk 23:50-54),
- Pemakaman Yesus (Luk 23:55-56).
BACA JUGA:Candi Abang: Jejak Merah Peradaban Mataram Kuno yang Tersembunyi di Bukit Hijau Sleman!
Melalui permenungan akan tujuh peristiwa ini, umat Kristiani diajak untuk memahami betapa dalamnya kasih dan pengorbanan Maria.
Serta meresapi penderitaan yang dialami oleh sosok ibu yang melihat anaknya menderita demi keselamatan dunia.
Perkembangan dalam Tradisi Gereja
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
