Menelusuri Sejarah Sumur Jobong: Jejak Peradaban Tua di Tanah Banten!
Menelusuri Sejarah Sumur Jobong: Jejak Peradaban Tua di Tanah Banten!-net:foto-
Situs-situs seperti Cibedug, Citorek, dan beberapa kampung adat lainnya menjadi lokasi penemuan sumur ini.
Dalam banyak kasus, sumur tersebut ditemukan berdekatan dengan peninggalan lainnya seperti batu menhir, arca, atau situs pemujaan.
menunjukkan bahwa sumur ini memiliki kaitan erat dengan aspek spiritual dan sosial masyarakat.
Penelitian arkeologis memperkirakan bahwa Sumur Jobong telah ada sejak masa prasejarah akhir atau awal masa klasik, sekitar abad ke-8 hingga ke-12 Masehi.
BACA JUGA:Sejarah Rumah H.O.S. Tjokroaminoto: Saksi Bisu Lahirnya Pemikiran Besar Bangsa!
Hal ini didukung oleh teknik pemahatan dan konteks temuan yang bersanding dengan peninggalan megalitikum dan awal Hindu-Buddha di Nusantara.
Fungsi dan Nilai Budaya
Selain sebagai sumber air bersih, Sumur Jobong dipercaya memiliki fungsi simbolik dalam kehidupan masyarakat.
Air dari sumur ini sering digunakan dalam upacara adat, termasuk ritual penyucian, pengobatan tradisional, hingga prosesi keagamaan.
Dalam beberapa tradisi lokal, air dari Sumur Jobong dianggap memiliki kekuatan spiritual yang dapat membawa berkah, menyembuhkan penyakit, atau memberikan perlindungan.
BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Baloy: Warisan Budaya Suku Tidung di Kalimantan Utara!
Beberapa komunitas adat di Banten hingga kini masih melestarikan penggunaan Sumur Jobong, terutama dalam konteks budaya dan upacara.
Mereka percaya bahwa sumur tersebut adalah warisan leluhur yang harus dijaga, bukan hanya sebagai benda mati, melainkan bagian dari identitas dan keseimbangan hidup masyarakat.
Warisan Arkeologis yang Terlupakan
Sayangnya, tidak semua Sumur Jobong mendapat perlindungan yang memadai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
