Menelusuri Sejarah Sumur Jobong: Jejak Peradaban Tua di Tanah Banten!
Menelusuri Sejarah Sumur Jobong: Jejak Peradaban Tua di Tanah Banten!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Sumur Jobong bukan sekadar peninggalan arkeologis, melainkan simbol kebijaksanaan masyarakat masa lalu yang hidup di wilayah Banten.
Keberadaan sumur ini menandakan bahwa masyarakat zaman dahulu telah mengenal sistem sanitasi dan pengelolaan air bersih yang cukup maju.
Di tengah derasnya arus modernisasi, Sumur Jobong tetap berdiri sebagai saksi bisu masa lalu, menyimpan jejak-jejak peradaban yang nyaris terlupakan.
Asal-usul Nama dan Karakteristik Fisik
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Taman Balekambang Solo: Warisan Hijau dari Masa Kerajaan!
Istilah “jobong” dalam bahasa lokal merujuk pada struktur berbentuk tabung atau silinder dari batu yang dipahat membentuk sumur.
Biasanya, jobong dibuat dari batu andesit atau batu keras lainnya, dipahat dengan presisi sehingga dapat digunakan untuk menampung dan menyaring air.
Ciri khas utama Sumur Jobong adalah bentuknya yang pendek, tebal, dan tidak terlalu dalam, berbeda dengan sumur tradisional pada umumnya.
Bentuk fisik ini bukan tanpa alasan. Struktur yang lebih tinggi dari permukaan tanah dirancang untuk mencegah masuknya kotoran, binatang liar, atau air hujan yang membawa lumpur, sehingga air di dalamnya tetap bersih dan jernih.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat saat itu telah memahami pentingnya menjaga kebersihan sumber air.
Penyebaran dan Penemuan
BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Batak Toba: Simbol Kemegahan dan Kearifan Leluhur!
Sumur Jobong banyak ditemukan di wilayah Banten bagian selatan dan tengah, khususnya di daerah Lebak dan Pandeglang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
