Sejarah Suku Bima: Jejak Budaya dan Perjalanan Masyarakat di Pulau Sumbawa!

Sejarah suku Bima tidak lepas dari peranan Kerajaan Bima yang pernah berdiri sejak abad ke-17. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Islam yang penting di wilayah Nusa Tenggara.

BACA JUGA:Sejarah Suku Buton: Warisan Budaya, Kejayaan Kesultanan, dan Kearifan Lokal di Tenggara Sulawesi!

Raja-raja Bima dikenal memiliki peranan strategis dalam mengatur wilayah, menjalankan pemerintahan, serta melindungi rakyatnya dari ancaman luar.

Kerajaan Bima memiliki pusat pemerintahan di Kota Bima yang kini menjadi ibukota Kabupaten Bima.

Kerajaan ini juga dikenal menjalin hubungan dagang dan politik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan bahkan dengan pedagang asing, termasuk Belanda yang masuk ke wilayah ini pada masa kolonial.

Selama masa kejayaannya, Kerajaan Bima tidak hanya memperkuat tatanan politik tetapi juga mengembangkan tradisi budaya, seperti tarian, musik, dan upacara adat yang masih lestari hingga kini.

BACA JUGA:Memahami Sejarah Suku Madura: Perjalanan Budaya dari Pulau Garam!

Kehidupan Sosial dan Budaya

Suku Bima terkenal dengan kehidupan sosial yang sangat menjunjung tinggi adat dan tradisi.

Sistem kekerabatan dan adat istiadat mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pernikahan, penguburan, hingga upacara adat.

Bahasa Bima yang digunakan sehari-hari merupakan bagian dari bahasa Austronesia yang memiliki dialek khas dan kekayaan kosakata yang unik.

Selain itu, masyarakat Bima juga dikenal dengan seni sastra lisan seperti pantun dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun.

BACA JUGA:Sejarah Suku Abui: Menyelami Kehidupan dan Budaya Orang Asli Pulau Alor!

Dalam seni pertunjukan, tari tradisional Bima menjadi salah satu warisan budaya yang penting.

Tari-tarian seperti Tari Gendang Beleq, yang menggunakan gendang besar, menjadi simbol kekuatan dan semangat perjuangan suku Bima.

Sumber: