Menelusuri Sejarah Observatorium Bosscha: Warisan Astronomi di Tanah Sunda!
Menelusuri Sejarah Observatorium Bosscha: Warisan Astronomi di Tanah Sunda!-net:foto-
Bangunan kubah teleskop didesain agar dapat berputar dan membuka sebagian atapnya untuk mengamati benda-benda langit.
Lokasi Observatorium Bosscha yang berada pada ketinggian sekitar 1.310 meter di atas permukaan laut juga memberikan keuntungan karena minim polusi cahaya dan udara yang relatif jernih, memungkinkan kualitas pengamatan yang lebih baik.
Peran di Masa Kolonial hingga Kemerdekaan
Pada awalnya, observatorium ini digunakan oleh para astronom Belanda untuk melakukan penelitian langit selatan. Namun setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya beralih ke tangan bangsa Indonesia.
Pada tahun 1951, Observatorium Bosscha secara resmi menjadi bagian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mulai menjadi pusat pendidikan astronomi di Indonesia.
BACA JUGA:Sejarah Candi Arjuna: Jejak Peradaban Hindu Tertua di Dataran Tinggi Dieng
Di sinilah banyak astronom Indonesia pertama kali ditempa, termasuk tokoh-tokoh penting seperti Prof. Dr. Bambang Hidayat, yang dikenal sebagai pelopor astronomi modern Indonesia.
Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Observatorium Bosscha memainkan peran besar dalam memperkenalkan dan mengembangkan ilmu astronomi di Indonesia.
Selain digunakan untuk riset ilmiah, tempat ini juga menjadi laboratorium pendidikan bagi mahasiswa jurusan astronomi ITB.
Banyak penelitian penting lahir dari sini, mulai dari pemantauan bintang ganda, pengukuran paralaks bintang, hingga pengamatan fenomena gerhana matahari dan komet.
BACA JUGA:Menguak Sejarah Candi Tara: Keagungan Warisan Buddha dari Abad ke-8!
Data yang dikumpulkan dari observatorium ini turut berkontribusi dalam publikasi jurnal ilmiah internasional. Tak hanya itu, Observatorium Bosscha juga aktif dalam kegiatan edukasi publik.
Sejak lama, tempat ini dibuka untuk kunjungan sekolah dan masyarakat umum, sehingga turut memupuk minat generasi muda terhadap ilmu antariksa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
