Mengulik Sejarah Patung Worang: Jejak Kepahlawanan di Bumi Minahasa!

PAGARALAMPOS.COM - Di sudut kota Manado yang sibuk dan terus berkembang, berdiri tegak sebuah patung perunggu berwibawa yang menggambarkan sosok pria berseragam militer, mengangkat tangan dalam sikap hormat.

Patung ini dikenal sebagai Patung Worang, sebuah monumen yang bukan hanya menjadi penanda fisik di tengah kota.

Tetapi juga simbol penghormatan terhadap tokoh besar asal Sulawesi Utara: Mayor Jenderal (Purn.) Hein Victor Worang.

Siapa Hein Victor Worang?

BACA JUGA:Perang Irak 2003 Saat Dunia Menyaksikan Sebuah Negara Terpecah

Hein Victor Worang adalah salah satu tokoh militer dan politik terkemuka Indonesia, khususnya dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Ia lahir pada 15 Desember 1920 di Manado dan sepanjang hidupnya dikenal sebagai pribadi yang tegas, berani, dan penuh dedikasi terhadap bangsa dan tanah kelahirannya.

Karier militernya menanjak saat Indonesia masih berjuang mempertahankan kemerdekaan. Setelah masa perjuangan, ia aktif dalam berbagai jabatan penting, baik di militer maupun pemerintahan.

Worang tercatat pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara dari tahun 1978 hingga 1985, di mana ia dikenal sebagai pemimpin yang merakyat dan memperjuangkan pembangunan di kawasan timur Indonesia.

BACA JUGA:Perang Bosnia Saat Tetangga Jadi Musuh dan Dunia Hanya Menonton

Asal-Usul Dibangunnya Patung

Patung Worang dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa besar Hein Victor Worang, baik dalam memperjuangkan Indonesia maupun dalam membangun daerahnya.

Gagasan pembangunan patung ini muncul setelah wafatnya beliau pada tahun 1989, ketika masyarakat Minahasa dan pemerintah daerah merasa perlu mengabadikan namanya secara visual dan monumental.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, bersama dengan tokoh masyarakat dan keluarga almarhum, sepakat membangun patung tersebut di lokasi strategis yang mudah diakses masyarakat.

Sumber: