Pejuang Muda dari Timur Kisah Heroik Martha Christina Tiahahu yang Terlupakan
--
BACA JUGA:Mengungkap Misteri dan Sejarah Tara Emas: Artefak Berharga dari Filipina
Bahkan ketika ayahnya tertangkap dan dieksekusi oleh Belanda, Christina tetap berdiri tegak, tak gentar sedikit pun menghadapi ancaman.
Keteguhan hatinya membuat Belanda menganggapnya sebagai ancaman,Ia akhirnya ditangkap dan dibuang ke Pulau Jawa.
Namun, kesehatan Martha Christina memburuk selama berada di atas kapal yang membawanya ke pengasingan.
Ia secara pasif menolak makanan dan obat-obatan.
BACA JUGA:Sejarah Goa Lawah: Keajaiban Alam dan Spiritualitas yang Mencerminkan Warisan Budaya Bali!
Di atas geladak kapal, pada 2 Januari 1818, dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-18, Martha Christina menghembuskan napas terakhir, tubuhnya lemah tetapi jiwanya tetap semangat.
Warisan perjuangan Martha Christina tidak berakhir di sana.
Namanya masih diingat sebagai representasi keberanian perempuan Indonesia.
Pada 20 Mei 1969, pemerintah Republik Indonesia mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional.
Patung-patung dan monumen dibangun untuk mengenangnya, salah satunya berdiri megah di Ambon, menggambarkan sosok Christina muda dengan mata tajam dan tombak di tangan melambangkan keteguhan hati seorang perempuan yang memilih melawan ketidakadilan hingga akhir hayat.
Marta Christina Tiahahu adalah bukti nyata bahwa perjuangan tidak mengenal usia, jenis kelamin, atau kekuatan fisik.
Ia adalah cerminan dari semangat juang yang tulus, lahir dari kecintaan pada tanah air dan keteguhan melawan penjajahan.
BACA JUGA:Sejarah Misteri Danau Laut Tawar: Legenda dan Keindahan yang Menyimpan Rahasia!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
