Bikin Kagum! Sejarah Bukit Cinta Tempat Damai Dengan Cerita Rakyat Penuh Makna
Bikin Kagum! Sejarah Bukit Cinta Tempat Damai Dengan Cerita Rakyat Penuh Makna-Kolase by Pagaralampos.com-Pagaralam.pos
PAGARALAMPOS.COM - Bukit Cinta merupakan salah satu objek wisata unggulan di kawasan Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Tempat ini terkenal akan pemandangannya yang menakjubkan: perbukitan hijau yang mengelilingi danau luas, udara sejuk khas dataran tinggi, serta suasana tenang yang membuat siapa pun betah berlama-lama.
Namun di balik pesonanya, Bukit Cinta menyimpan kisah masa lalu yang menarik, berasal dari warisan cerita rakyat yang secara turun-temurun dipercayai oleh masyarakat sekitar.
Bukan sekadar nama romantis, istilah “Bukit Cinta” memiliki akar dalam legenda yang sarat makna tentang cinta yang tulus, ketulusan hati, dan tragedi yang menyentuh nurani.
BACA JUGA:Terungkap! Fakta-Fakta Menarik Tentang Sejarah Mataram Kuno yang Jarang Diketahui
Salah satu cerita paling terkenal yang dikaitkan dengan tempat ini adalah legenda Baru Klinthing. Kisah ini dikenal luas di wilayah sekitar Ambarawa dan Salatiga, dan menjadi bagian penting dari kekayaan budaya lokal.
Ceritanya mengisahkan seorang anak laki-laki yang lahir dari makhluk gaib, sering kali digambarkan sebagai keturunan naga atau siluman.
Ia hadir dalam rupa yang berbeda dari anak kebanyakan, sehingga kerap dijauhi dan diperlakukan tidak adil oleh masyarakat. Dalam perjalanan hidupnya, Baru Klinthing berusaha mencari pengakuan dan menguji kepekaan nurani manusia.
Ia datang ke sebuah desa yang makmur, berharap menemukan belas kasih, namun justru menghadapi kesombongan dan ketamakan.
BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Benteng Pendem: Jejak Kolonial di Pesisir Cilacap!
Dalam sebuah pesta besar, ia meminta makanan namun diabaikan dan dihina. Hanya seorang janda tua dan anaknya yang mau menolong dan memberinya makan dengan tulus.
Sebagai balas jasa atas kebaikan hati janda tersebut, Baru Klinthing memberikan peringatan bahwa bencana besar akan segera terjadi.
Ia menancapkan sebatang lidi ke tanah dan berkata bahwa jika lidi itu dicabut, akan muncul air dari dalam bumi. Ketika hal itu dilakukan, semburan air muncul begitu deras, menenggelamkan seluruh desa.
Desa tersebut kemudian berubah menjadi danau besar yang kini dikenal sebagai Rawa Pening.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
