Terungkap! Fakta-Fakta Menarik Tentang Sejarah Mataram Kuno yang Jarang Diketahui
Terungkap! Fakta-Fakta Menarik Tentang Sejarah Mataram Kuno yang Jarang Diketahui-Kolase by Pagaralampos.com-Pagaralam.pos
PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu tonggak penting dalam perjalanan panjang sejarah peradaban di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Kerajaan ini memainkan peran besar dalam membentuk fondasi kebudayaan, agama, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial masyarakat Jawa kuno.
Berdiri sekitar abad ke-8 Masehi, kerajaan yang juga dikenal dengan nama Medang ini berkembang pertama kali di wilayah Jawa Tengah, sebelum akhirnya pusat kekuasaannya berpindah ke Jawa Timur.
Dalam perkembangannya, Mataram Kuno diperintah oleh dua dinasti utama yang memiliki latar belakang keagamaan yang berbeda,
BACA JUGA:Sejarah Benteng Nassau: Saksi Bisu Penjajahan VOC dan Tragedi Berdarah di Banda Neira!
BACA JUGA:Sejarah Benteng Makes: Saksi Bisu Perjuangan di Perbatasan Timur Indonesia!
yakni Dinasti Sanjaya yang menganut ajaran Hindu aliran Siwa, dan Dinasti Syailendra yang lebih dekat dengan agama Buddha Mahayana.
Keberadaan dua dinasti ini menunjukkan adanya toleransi dan dinamika kekuasaan yang khas dalam kerajaan tersebut, di mana kedua agama besar tersebut bisa tumbuh berdampingan meskipun sesekali terjadi persaingan atau ketegangan politik.
Pengetahuan kita tentang Kerajaan Mataram Kuno banyak bersumber dari temuan arkeologis dan prasasti-prasasti berbahasa Sanskerta dan Jawa Kuno yang ditemukan di berbagai lokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Beberapa prasasti penting, seperti Prasasti Canggal dari tahun 732 Masehi, Prasasti Kalasan dari tahun 778 M,
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Benteng Otanaha: Jejak Pertahanan di Atas Danau Limboto!
BACA JUGA:Sejarah Benteng Somba Opu: Benteng Perlawanan dan Simbol Kejayaan Kerajaan Gowa!
serta Prasasti Mantyasih yang diperkirakan berasal dari tahun 907 Masehi, menjadi bukti keberadaan serta kemajuan kerajaan ini di masa lampau.
Dalam Prasasti Canggal, disebutkan Raja Sanjaya sebagai sosok pemimpin yang adil dan taat beragama, bahkan membangun tempat pemujaan untuk Dewa Siwa.
Catatan ini memberi kita gambaran bahwa ajaran Hindu, khususnya aliran Siwa, sudah sangat berpengaruh pada masa awal berdirinya kerajaan ini.
Namun kemudian, Dinasti Syailendra muncul sebagai kekuatan baru yang membawa pengaruh ajaran Buddha, terlihat dari pembangunan candi-candi Buddha seperti Candi Kalasan dan yang paling fenomenal, Candi Borobudur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
