Terungkap Ketegangan Panas Soekarno vs Hatta Menjelang Proklamasi
--
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Lumbung: Jejak Hindu-Buddha di Tanah Jawa!
Soekarno masih ingin menunggu kepastian, sementara Hatta mulai menyadari keputusan harus segera diambil.
Kedua orang itu akhirnya kembali ke Jakarta berkat bantuan Ahmad Subardjo.
Draf proklamasi pun dirumuskan.
Lagi-lagi, beda pandangan muncul.
Soekarno ingin teks yang emosional, penuh semangat revolusi.
Hatta menekankan kejelasan hukum dan kalimat yang tak bisa disalahartikan Sekutu.
Bahkan penandatanganan pun menjadi perdebatan Soekarno ingin semua tokoh terlibat, Hatta menolak Cukup kita berdua. Kita bertanggung jawab.
Dan pagi itu, 17 Agustus 1945, naskah pendek dibacakan.
Hanya beberapa baris, tapi mengguncang dunia.
Ini adalah deklarasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Tujuan.
Soekarno dan Hatta berdiri sejajar, tapi hati mereka tak sepenuhnya sejalan.
Di balik senyum kamera dan tepuk tangan massa, ada ketegangan intelektual dan emosional yang tak pernah benar-benar reda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
