Terungkap Ketegangan Panas Soekarno vs Hatta Menjelang Proklamasi
--
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Brahu: Warisan Budaya dari Jantung Kerajaan Majapahit!
Ketegangan pertama muncul sejak Jepang menyerah pada Sekutu, 15 Agustus 1945.
Golongan muda yang terdiri dari Sutan Sjahrir, Wikana, dan rekan-rekannya menuntut proklamasi segera.
Mereka curiga Soekarno-Hatta terlalu bermain aman, terlalu bertele-tele, bahkan dituduh sebagai kolaborator Jepang.
Tuduhan yang menusuk, terutama bagi Hatta, yang sangat menjaga citra integritasnya.
BACA JUGA:Sejarah Candi Embul: Jejak Peradaban Hindu di Kaki Gunung Muria yang Terlupakan!
Wikana bahkan mengancam akan terjadi perang jika Bung Karno dan Bung Hatta tidak memproklamasikan kemerdekaan.
Ancaman itu membuat Soekarno naik pitam.
Kalau darahmu yang pertama tumpah, mau? jawabnya tajam. Hatta, lebih tenang, tapi juga mulai goyah.
Ini bukan hanya soal waktu, tapi soal siapa yang mengendalikan sejarah.
BACA JUGA:Bikin Merinding, Ternyata Ini Misteri Gua Jepang Menyelami Sejarah Gelap dan Fenomena Supranatural
Klimaksnya terjadi pada 16 Agustus malam.
Golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Tujuannya jelas: mendorong proklamasi tanpa intervensi Jepang.
Ini menunjukkan perbedaan besar antara Soekarno dan Hatta.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
