Pemkot PGA

Demokrasi Terpimpin, Antara Harapan Bung Karno dan Realita Pahit Bangsa

Demokrasi Terpimpin, Antara Harapan Bung Karno dan Realita Pahit Bangsa

--

BACA JUGA:Sejarah Museum Amazing Art World: Tempat Keajaiban Seni dan Realitas Ilusi!

Demokrasi Terpimpin menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia bahwa Demokrasi tidak cukup hanya berbasis pada niat baik atau kepemimpinan yang kuat. 

Demokrasi membutuhkan ruang bagi partisipasi luas, penghormatan terhadap hak asasi, serta mekanisme pengawasan yang efektif terhadap kekuasaan.

Gagasan Demokrasi Terpimpin memperlihatkan betapa pentingnya menyesuaikan sistem politik dengan karakter budaya bangsa, namun pada saat yang sama, perlu dijaga agar tidak mengorbankan prinsip-prinsip dasar demokrasi itu sendiri. 

Pengalaman ini turut membentuk arah perjalanan demokrasi Indonesia di masa-masa berikutnya, termasuk transisi menuju Reformasi pada akhir abad ke-20.

BACA JUGA:Sejarah Museum 10 November: Menelusuri Jejak Kepahlawanan Arek-Arek Surabaya, Pertempuran 10 November 1945

Pada akhirnya, Demokrasi Terpimpin adalah cermin dari usaha bangsa Indonesia untuk menemukan jati dirinya. 

Ia mengajarkan bahwa dalam membangun demokrasi, kekuatan rakyat harus selalu ditempatkan sebagai pusat dari segala pengambilan keputusan, bukan sekadar slogan dalam narasi kekuasaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: