Menembus Kabut Gunung Agung, Puncak Suci yang Menyimpan Rahasia Alam
Menembus Kabut Gunung Agung, Puncak Suci yang Menyimpan Rahasia Alam-foto:net-net
Misteri Alam Gaib di Gunung Agung
Berbagai kisah mistis menyelimuti Gunung Agung. Para pendaki sering melaporkan pengalaman-pengalaman aneh seperti mendengar suara gamelan dari kejauhan padahal tak ada siapa pun di sekitar. Ada juga yang merasa "diikuti" atau "diarahkan" oleh sosok tak kasatmata saat tersesat di jalur pendakian.
Masyarakat Bali percaya bahwa tidak semua orang boleh sembarangan naik ke puncak Gunung Agung. Pendakian dilakukan dengan tata cara khusus termasuk larangan membawa daging babi memakai pakaian tidak sopan atau berbicara kasar. Dukun spiritual atau pemangku biasanya melakukan ritual sebelum dan sesudah pendakian.
Legenda Legenda Gunung Agung
BACA JUGA:Warisan Tanpa Nama, Situs Megalit yang Ditinggalkan Sejarah
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Misteri Danau Habema: Jejak Roh Leluhur di Atap Papua!
Salah satu legenda menyebutkan bahwa Gunung Agung adalah pecahan dari Gunung Meru gunung suci dalam mitologi Hindu yang berada di India. Menurut kepercayaan ini Dewa Pasupati memindahkan bagian Gunung Meru ke Bali untuk menyeimbangkan pulau secara spiritual dan potongan itu menjadi Gunung Agung.
Ada pula kisah tentang "Gerbang ke Alam Lain" yang konon terdapat di salah satu ceruk tersembunyi di sekitar puncak. Para tetua adat menyebutkan bahwa tempat itu dijaga oleh makhluk halus dan hanya bisa diakses oleh orang-orang terpilih atau yang sedang "diutus" oleh kekuatan spiritual.
Kisah Tragis dan Larangan Tak Tertulis
Gunung Agung juga dikenal sebagai tempat yang harus dihormati dengan penuh tata krama. Dalam budaya lokal, ada larangan tidak tertulis bagi perempuan yang sedang datang bulan untuk tidak naik ke gunung ini, karena diyakini akan mengganggu keseimbangan energi alam.
BACA JUGA:Sisi Gelap Sejarah Indonesia, Pengakuan Pemerintah atas Tragedi 1965
Salah satu kisah menyedihkan terjadi pada seorang pendaki asing yang hilang saat mencoba mendaki tanpa izin dan tanpa melakukan ritual. Mayatnya ditemukan beberapa hari kemudian di tebing curam, dan masyarakat setempat percaya bahwa ia “ditolak” oleh sang penjaga gunung karena dianggap tak sopan.
Gunung yang Masih Aktif dan Menyimpan Energi
Gunung Agung masih aktif hingga hari ini. Letusan terakhir tercatat pada tahun 2017 hingga 2019 yang menyebabkan ribuan warga harus mengungsi. Namun menariknya meski erupsi terjadi tidak pernah sampai menghancurkan Pura Besakih atau permukiman besar di sekitarnya. Hal ini makin menguatkan kepercayaan bahwa Gunung Agung memilih sendiri ke mana lava dan abu vulkaniknya akan mengalir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
