Pemkot PGA

Dari Tantu Panggelaran ke Letusan Terakhir, Sejarah Sakral Gunung Semeru

Dari Tantu Panggelaran ke Letusan Terakhir, Sejarah Sakral Gunung Semeru

Dari Tantu Panggelaran ke Letusan Terakhir, Sejarah Sakral Gunung Semeru-foto:net-net

Mereka mempercayai adanya tata ruang spiritual di Jawa dengan Gunung Semeru sebagai poros utamanya, bersambung secara mistis dengan Gunung Bromo dan Gunung Arjuno.

Kejadian Aneh dan Pengalaman Pendaki

Banyak pendaki melaporkan kejadian aneh selama perjalanan ke Mahameru. Salah satu tempat yang sering disebut angker adalah Arcopodo, area terakhir sebelum summit attack.

BACA JUGA:Warisan Tanpa Nama, Situs Megalit yang Ditinggalkan Sejarah

BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Danau Sentani: Antara Keindahan Alam, Legenda, dan Jejak Peradaban Tua!

Di sana konon terdapat dua arca kembar peninggalan zaman Majapahit, namun jarang terlihat secara fisik hanya "muncul" pada waktu tertentu dan kepada orang-orang terpilih.

Fenomena lain adalah “jalur yang terasa lebih panjang dari biasanya”, padahal secara logika seharusnya sudah sampai. Hal ini sering dihubungkan dengan istilah “dimensi gaib” yang bisa mengelabui waktu dan ruang. Tidak sedikit pula yang merasa dibuntuti atau melihat sosok bayangan yang hilang di balik pepohonan.

Cerita terkenal juga menyebutkan bahwa jika seseorang membawa atau menyebut nama pasangan di Semeru hubungan mereka akan retak. Mitos ini membuat banyak pendaki memilih menyebut nama samaran atau tidak mengunggah foto bersama pasangannya selama di gunung.

Antara Surga dan Neraka Pesona yang Berbahaya

BACA JUGA:Sisi Gelap Sejarah Indonesia, Pengakuan Pemerintah atas Tragedi 1965

BACA JUGA:Sejarah dan Legenda Gunung Rinjani: Keindahan Alam dan Kepercayaan Spiritual Masyarakat Sasak

Di balik pesonanya yang luar biasa padang Oro-Oro Ombo yang ditumbuhi bunga verbena ungu langit malam penuh bintang dan pemandangan matahari terbit dari atap Jawa Semeru tetaplah gunung yang berbahaya. Pendakian Semeru bukan untuk gaya-gayaan tapi membutuhkan persiapan fisik, mental, dan spiritual.

Setiap tahun ratusan orang datang untuk mendaki Semeru, namun tidak semuanya pulang dengan selamat. Di sinilah letak keseimbangan antara alam dan manusia antara yang tampak dan yang tak kasat mata.

Gunung Semeru adalah perpaduan antara keagungan alam, jejak sejarah kuno dan nuansa spiritual yang dalam. Ia bukan hanya mahakarya geologi, tetapi juga penjaga nilai-nilai tradisi dan mitos yang membentuk identitas budaya Jawa Timur.

Bagi yang datang ke Semeru bukan hanya pemandangan yang akan didapat, tetapi juga pelajaran tentang kerendahan hati di hadapan alam semesta dan mungkin, sekilas tatapan dari dunia yang tak terlihat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait