Pemkot PGA

Sejarah Boen Tek Bio sebagai Kelenteng Tertua: Ada Filosofi Kelenteng yang Menakjubkan!

Sejarah Boen Tek Bio sebagai Kelenteng Tertua: Ada Filosofi Kelenteng yang Menakjubkan!

Sejarah Boen Tek Bio sebagai Kelenteng Tertua: Ada Filosofi Kelenteng yang Menakjubkan!-foto: net-

BACA JUGA:Memilik Keindahan dan Beragam Bagian Unik: ini Sejarah dan Arsitektur Taman Ayun Bali!

Meskipun tidak mengalami perubahan besar semenjak saat itu, upaya pemeliharaan terus dilakukan buat menjaga kelenteng tetap dalam syarat baik.

Pekerjaan pemeliharaan meliputi pengecatan ulang serta perbaikan bagian yang rusak. namun, struktur asli bangunan permanen dipertahankan karena kekokohannya.

Detail Kelenteng yg Menakjubkan

Kelenteng ini menghadap ke arah selatan, menggunakan laman depan berlantai ubin merah. di sini, pengunjung akan disambut oleh 2 patung singa terbuat asal batu andesit rona abu-abu.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Profil Singkat Taman Nasional Alas Purwo: Memiliki Ekosistem Alas Purwo!

Di ke 2 sisi laman, terdapat menara buat membakar kertas sembahyang, dicat menggunakan rona merah mencolok.

Di tengah page, berdiri sebuah pedupaan emas, digunakan buat membakar dupa menjadi persembahan pada yang kuasa Langit.

Bangunan utama kelenteng sendiri mempunyai ruang primer buat yang kuasa, dikelilingi oleh serambi yang dihuni sang dewa-dewi pendamping.

Kelenteng Boen Tek Bio kaya akan elemen menarik, termasuk banyak sekali perlengkapan sembahyang serta dekorasi yang diimpor pribadi dari Tiongkok.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Singkat dan Makna Rumah Betang: Memiliki Arsitektur Unik dari Ragam Rumah!

Seperti 2 patung singa pada page depan, yg artinya donasi asal tahun 1827. Patung-patung ini, yang sering diklaim Ciok say, simbolisasi ekuilibrium;

Satu menggambarkan tenaga maskulin menggunakan verbal terbuka dan bola kecil, sedangkan yg lainnya mendeskripsikan energi feminin, dengan ekspresi tertutup serta anak singa pada bawah kaki.

Pada sisi barat laut kelenteng, ada lonceng besar  terbuat berasal perunggu. Dikutip berasal situs serikat Tridharma, lonceng ini diberi nama “Wende Miao” terukir pada aksara Mandarin, dirancang serta dilebur pada Tiongkok.

Filosofi Bersandar Gunung Memandang samudera 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait