Sakral dan Penuh Warna, Inilah Tradisi Budaya Suku Bugis yang Penuh Makna!
Sakral dan Penuh Warna, Inilah Tradisi Budaya Suku Bugis yang Penuh Makna!-foto: net-
Budaya merantau ini sudah ditanamkan ke anak-cucu keluarga Suku Bugis sejak abad ke-17 silam. Mereka merantau menggunakan kapal phinisi yg sistem tali layarnya masih dilestarikan sampai sekarang.
BACA JUGA:Wow! 7 Gunung Indonesia Ini Punya Keindahan Luar Biasa, Sudah Pernah ke Sini?
Bahasa dan aksara Suku Bugis
Suku Bugis berkomunikasi menggunakan bahasa dan aksara tersendiri. Bahasa serta aksara ini disebut Lontara, yg dulunya ditulis di daun-daun lontar dengan tinta hitam.
Bahasa ini pula masih dipergunakan buat berkomunikasi sehari-hari sampai sekarang. Selain itu, ada beberapa dialek mirip Bone, Makassar, Soppeng, Wajo, Maiwa, serta poly lagi.
Pelaut ulung
BACA JUGA:Gunung Djadi di Riau, Benarkah Penuh Misteri dan Keindahan yang Tersembunyi?!
Orang Bugis pun terkenal menjadi pelaut ulung. Mereka telah mengarungi samudera menuju negeri asing sejak usang dan rela meninggalkan tanah leluhur serta menanggalkan seluruh atribut
Orang Bugis menguasi pesisir timur sampai selatan Sumatera pada masa silam. Kemampuan berdagangnya membentuk mereka dapat mengendalikan serta mengontrol semua perdagangan.
Hebatnya lagi, Suku Bugis pun mampu menguasai jalur pelayaran Selat Malaka sampai ke pesisir utara Pulau Kalimantan.
Beberapa kerajaan Melayu pun sempat meminta perlindungan dan pengamanan pada wilayahnya oleh Suku Bugis.
BACA JUGA:Mengapa Rumah Adat Bali Punya Banyak Bagian? Ini Maknanya yang Mengejutkan!
Kemampuan inilah yg membuat rakyat Bugis diakui menjadi penguasa samudera pada Asia Tenggara serta disegani pedagang, pelaut, bahkan bajak laut.
Banyak sekali kerajaan khususnya kerajaan Melayu meminta proteksi buat melakukan pengamanan.
kepercayaan serta sistem kepercayaan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
