Prabu Brawijaya Ucap Sumpah Serapah untuk Keturunan Adipati Cepu? Kok Bisa
Prabu Brawijaya Ucap Sumpah Serapah untuk Keturunan Adipati Cepu? Kok Bisa -Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Konon, Prabu Brawijaya memilih mengasingkan diri di gunung tersebut lantaran menghindari kejaran anaknya, Raden Patah.
Prabu Brawijaya menghindari pertumpahan darah karena menolak mengikuti aliran kepercayaan yang dianut Raden Patah.
Beliau juga mendapat wangsit bahwa kejayaan Majapahit dengan kepercayaan Hindu akan pudar, dan diganti dengan kejayaan kerajaan baru yaitu Demak, yang dipimpin putranya, Raden Patah.
Selain untuk menjauh dari kejaran putranya, Brawijaya juga menghindar dari pasukan Adipati Cepu yang memiliki dendam kesumat padanya.
Terlebih lagi, saat itu Majapahit mulai runtuh, sehingga Adipati Cepu semakin berani menentang Brawijaya.
Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari Kerajaan Singasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara, raja Kerajaan Singasari.
Pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di Singasari yang dilakukan oleh Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Singasari.
Pada waktu itu Raden Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja.
BACA JUGA:Menarik Perhatian Para Arkeolog Dunia! inilah Fakta Lain Gunung Padang yang Masih Jadi Misteri
Raden Wijaya kemudian mendiami sebuah hutan di Trowulan yang merupakan tanah sima pada masa Kerajaan Singasari. Wilayah ini kemudian dinamakan Majapahit.
Penamaan Majapahit didasarkan pada nama buah maja yang banyak ditemukan diwilayah Trowulan serta memiliki rasa yang pahit.
Wilayah Majapahit berkembang hingga mampu menarik simpati penduduk Daha dan Tumapel.
Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat setelah adanya pasuka Khubilai Khan yang tiba pada 1293.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
