Kisah Ratu Kalinyamat, Janda Cantik dan Sakti Pulau Jawa
wanita wanita hebat -Ist-Tiktok
BACA JUGA:Keren Abis Dah! Square Bob Style dengan 6 Style Rambut Pendek Wanita Kekinian Lainnya
Babad Tanah Jawa mengisahkan, dalam perjalanan pulang ke Pajang, rombongan Adipati Pajang, Jaka Tingkir sengaja mendatangi Gunung Danareja, tempat Ratu Kalinyamat bertapa.
Di kesempatan ini, Ratu Kalinyamat meminta Jaka Tingkir untuk membunuh Arya Penangsang. Permintaan ini ditanggapi Jaka Tingkir dengan membuat sayembara.
Barang siapa yang bisa membunuh Arya Penangsang, akan dihadiahi tanah Pati dan Alas Mentaok.
Orangtua angkat Jaka Tingkir, yakni Ki Ageng Pamanahan dan temannya, Ki Panjawi dengan dibantu Ki Juru Mertani pun mendaftar dalam sayembara ini.
BACA JUGA:KEREN! Nih 5 Daftar Suku di Papua, Jangan Main-Main Dengan Suku Satu Ini
Namun ternyata tak hanya itu, putra Ki Ageng Pamanahan, Sutawijaya yang memiliki pusaka Tombak Kiai Pleret pun ikut mendaftar.
Diketahui, pusaka Tombak Kanjeng Kiai Pleret saat ini masih tersimpan rapi di Keraton Yogyakarta.
Dalam sebuah peperangan, akhirnya Arya Penangsang mati setelah ususnya yang terburai oleh Tombak Kiai Pleret terpotong oleh kerisnya sendiri, keris Setan Kober.
Usai kematian Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat pun kembali memimpin Jepara. Ia masih tetap anti terhadap Portugis.
BACA JUGA:Potongan Rambut Mullet Soft Look Versi Baru yang Lebih Ringan dan Mudah Diterima
Dikisahkan dalam beberapa catatan, Ratu Kalinyamat di tahun 1550 mengirim 4000 pasukan untuk menyerang Portugis. Sayangnya Ia mengalami kekalahan.
Kemudian di tahun 1556, Ratu Kalinyamat diminta oleh Kesultanan Aceh untuk mengirimkan pasukan melawan Portugis.
Namun jauhnya perjalanan membuat 15 ribu pasukan yang dikirim Ratu Kalinyamat terlambat, sementara pertahanan Kesultanan Aceh sudah berhasil ditembus Portugis.
Meski lagi-lagi mengalami kekalahan, namun Ratu Kalinyamat menunjukkan kegigihan dan keberaniannya dalam melawan Portugis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: radarutara.id
