Cerita Dibalik Janur Kuning, ‘Cahaya Surga’ Dari Pulau Seberang
merangkai janur kuning-pidi-pagaralampos.com
Penamaan janur rupanya tidak sembarangan melainkan cerminan dari do’a. Menurut Mady, janur berasal dari bahasa Arab yakni jannah dan nur.
Jannah artinya surga sedangkan nur artinya cahaya. “Bila digabung, artinya cahaya surga,”tuturnya.
BACA JUGA:Budaya Menjaga Batasan 'Singkuh-Sundi', Cara Suku Besemah Menghindari Perzinahan
Dengan demikian, Mady menambahkan, pada dasarnya janur merupakan lambang do’a. Supaya rumah tangga yang baru saja menikah mendapatkan keberkahan.
“Harus diketahui, warna kuning di janur itu lambang kemakmuran,”ucapnya menjelaskan.
Dengan filosofi semacam ini, Mady sepakat bila tradisi penggunaan janur dalam acara pernikahan dipertahankan. Jangan sampai katanya, penggunaan janur lambat-lambat jadi hilang ditelan zaman.
Apalagi lanjutnya, janur ada kaitannya dengan penyebaran Islam ke Besemah.
BACA JUGA:Sarekat Islam Tanah Besemah Kikis Agama Pengakuan, Ganti Dengan Syariat
Berdasarkan sejarah papar Mady, tradisi penggunaan janur dalam pesta pernikahan pertamakali muncul di zaman Sunan Kalijaga. Salahsatu tokoh Wali Songo ini, lanjut Mady, memperkenalkan janur di tanah Jawa. Begitu Islam masuk di Besemah, tradisi ini pun ikut diperkenalkan.
“Sampai sekarang, penggunaan janur ini masih ada,”ucap Mady yang mengaku menggali tentang sejarah janur pada 2013 lalu ini.
Namun menurut Sejarawan Besemah yang kini tinggal di Palembang, Ahmad Bastari Suan, tradisi pemasangan janur saat pesta pernikahan belum terlalu lama masuk ke Besemah.
Ia memperkirakan, tradisi ini masuk Besemah sekitar tahun 1970-an. “Tahun 1960-an belum masuk,”katanya, dihubungi secara terpisah. Bastari menambahkan, pemasangan janur sebagai tradisi yang meniru dari daerah luar Besemah.
BACA JUGA:Melihat Sejarah Kehidupan Zaman Megalit di Pagar Alam, Kompleks Ibadah, Pemukiman Hingga Pekuburan
Bambu yang ujungnya dipasangi janur di samping mulut gang itu masih ada meskipun pesta pernikahan itu sudah selesai.
Terpapar air hujan dan sinar matahari selama berhari-hari membuat warna janur sedikit berubah dari kuning keemasan menjadi kecokelat-cokelatan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
