Menelusuri Sejarah Tari Legong: Jejak Elegansi dari Pulau Dewata!
Menelusuri Sejarah Tari Legong: Jejak Elegansi dari Pulau Dewata!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Tari Legong adalah salah satu mahakarya seni tari klasik Bali yang mencerminkan kemewahan budaya, kelembutan gerak, dan kedalaman nilai tradisional.
Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebuah cermin dari kehidupan spiritual dan estetika masyarakat Bali sejak ratusan tahun silam.
Keanggunan dan kehalusan gerak para penari Legong menjadikannya salah satu tarian paling memikat di antara sekian banyak kekayaan budaya Pulau Dewata.
Asal-Usul Tari Legong
BACA JUGA:Tak Hanya Sekedar Indah! Mengenal Jejak Sejarah Kota Bandung Kota Kembang yang Kaya Budaya
Salah satu kisah populer menyebutkan bahwa tarian ini terinspirasi dari mimpi seorang raja bernama Ida Bhatara Dalem Sukawati.
Dalam mimpinya, sang raja melihat dua gadis muda menari dengan gerakan yang sangat halus diiringi gamelan yang merdu.
Setelah terbangun, beliau kemudian memerintahkan seniman istana untuk menciptakan tarian seperti yang ia lihat dalam mimpinya.
Dari sinilah Tari Legong lahir dan berkembang menjadi sebuah simbol keindahan yang hidup hingga kini.
BACA JUGA:Tak Hanya Menakjubkan! Inilah Perjalanan Sejarah Candi Sewu dan Upaya Pelestariannya
Makna di Balik Nama “Legong”
Kata “Legong” berasal dari dua kata dalam bahasa Bali, yaitu “leg” yang berarti luwes atau lentur, dan “gong” yang merujuk pada alat musik gamelan.
Secara harfiah, Tari Legong dapat dimaknai sebagai tarian dengan gerakan lentur yang diiringi oleh alunan gamelan.
Nama ini sangat mencerminkan karakter utama dari tarian ini: gerak yang lemah gemulai, berpadu harmonis dengan musik tradisional Bali.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
