Menelusuri Sejarah Tari Legong: Jejak Elegansi dari Pulau Dewata!
Menelusuri Sejarah Tari Legong: Jejak Elegansi dari Pulau Dewata!-net: foto-
Ciri Khas dan Keunikan
Hal ini karena tarian ini menuntut keluwesan dan kelenturan tubuh yang maksimal. Para penari memakai kostum megah yang penuh warna, lengkap dengan mahkota emas dan kipas sebagai properti tari.
Salah satu ciri khas utama dari Tari Legong adalah ekspresi wajah dan gerakan mata yang tajam dan penuh makna. Dalam tradisi tari Bali, setiap gerakan, termasuk sorotan mata dan alis, memiliki arti tersendiri. Tarian ini juga sangat terstruktur dan penuh aturan.
Gerak tangan, kepala, dan kaki harus mengikuti pola yang telah ditetapkan secara turun-temurun, sehingga memerlukan pelatihan dan ketekunan tinggi dari para penari.
BACA JUGA:Terungkap Jelas! Inilah Jejak Sejarah Sungai Musi dari Sriwijaya Hingga Kota Palembang Modern
Jenis-Jenis Tari Legong
Dalam perkembangannya, Tari Legong memiliki beberapa variasi, di antaranya adalah:
Legong Keraton: Jenis paling populer dan sering dipentaskan. Biasanya menggambarkan kisah-kisah dari cerita rakyat atau epos seperti Ramayana.
Legong Jobog: Menampilkan pertarungan antara dua tokoh kera kembar dari cerita Ramayana.
Masing-masing jenis memiliki kekhasan cerita dan penataan koreografi yang berbeda, meskipun semuanya tetap mengusung ciri utama Tari Legong yaitu keanggunan dan detail gerak yang kompleks.
BACA JUGA:Terungkap Jelas! Inilah Jejak Sejarah Sungai Musi dari Sriwijaya Hingga Kota Palembang Modern
Dari Keraton ke Panggung Dunia
Awalnya, Tari Legong hanya ditampilkan dalam lingkungan kerajaan atau sebagai persembahan dalam upacara adat dan ritual keagamaan.
Namun, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali, tarian ini mulai dipentaskan di berbagai tempat seni, hotel, dan acara budaya sebagai bagian dari promosi kebudayaan Bali ke dunia internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
