Evolusi Uang Logam: Dari Masa Kuno hingga Era Modern

Meskipun era digital dan uang kertas semakin mendominasi, uang logam tetap memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya relevan dalam sistem keuangan.

Salah satu kelebihannya adalah ketahanan. Berbeda dengan uang kertas yang rentan terhadap sobekan atau keausan, uang logam memiliki daya tahan tinggi sehingga dapat bertahan dalam peredaran lebih lama.

Selain itu, koin lebih sulit untuk dipalsukan karena proses pencetakannya yang kompleks. Setiap koin memiliki desain unik dan fitur keamanan yang sulit ditiru, sehingga lebih aman dalam transaksi.

Dalam kehidupan sehari-hari, koin juga lebih praktis digunakan untuk pembayaran dalam nominal kecil, misalnya di vending machine atau saat memberikan uang kembalian.

BACA JUGA:Kerajaan Kediri: Jejak Kejayaan Hindu dalam Sejarah Nusantara

BACA JUGA:Ternyata, Pempek Palembang Punya Sejarah yang Tak Terduga, Loh! Temukan Alasannya!

Kelemahan Uang Logam: Berat dan Kurang Praktis

Meski memiliki banyak keunggulan, uang logam juga memiliki beberapa kelemahan yang menyebabkan penggunaannya mulai berkurang.

Salah satu kendala utama adalah bobotnya yang lebih berat dibandingkan uang kertas, terutama jika dibawa dalam jumlah besar. Hal ini membuatnya kurang praktis untuk transaksi bernilai tinggi.

Selain itu, biaya produksi koin sering kali lebih mahal dibandingkan pencetakan uang kertas. Proses pencetakan koin memerlukan bahan logam dan teknologi yang lebih rumit, sehingga dalam skala besar, penggunaannya bisa menjadi kurang efisien.

BACA JUGA:Suku Moronene di Sulawesi Tengah: Menggali Warisan Budaya dan Sejarah yang Memikat

BACA JUGA:Ken Arok: Kisah Legendaris yang Membentuk Sejarah Kerajaan Singasari di Nusantara

Ukurannya yang kecil juga membuat koin lebih mudah tercecer atau hilang dibandingkan uang kertas.

Uang Logam dalam Perekonomian Modern

Walaupun penggunaannya dalam transaksi langsung semakin berkurang, uang logam masih memiliki peran dalam sistem keuangan saat ini.

Sumber: