Mengapa Sejarah Kolonial Begitu Diabaikan? Temukan Jawabannya!

Penyederhanaan Peran Masyarakat Pribumi

Sejarah masyarakat Indonesia dalam historiografi kolonial sering dipandang sebagai sesuatu yang tidak terorganisir dengan baik atau terbelakang.

Kepemimpinan pribumi dan gerakan perlawanan terhadap penjajahan sering kali dikesampingkan atau bahkan digambarkan sebagai sesuatu yang mengganggu ketertiban.

BACA JUGA:Penasaran dengan Sejarah Palembang? Ini Dia 6 Tempat yang Wajib Dikunjungi!

Penggambaran Kolonialisme sebagai Proses Positif

Dalam historiografi kolonial, kegiatan kolonialisasi sering kali digambarkan sebagai suatu hal yang bermanfaat bagi kemajuan ekonomi, politik, dan sosial di wilayah jajahan.

Pembangunan infrastruktur, seperti jalur kereta api dan sistem administrasi, sering dijadikan contoh untuk menunjukkan manfaat kolonialisme.

Contoh Historiografi Kolonial

Beberapa contoh historiografi kolonial yang dapat ditemukan dalam penulisan sejarah Indonesia adalah karya-karya yang ditulis oleh sejarawan Belanda pada masa penjajahan.

Salah satu karya yang terkenal adalah "De Hollandsche Kolonisatie" (Kolonisasi Belanda) yang ditulis oleh sejarawan Belanda, J.C. van Leur.

BACA JUGA:Ingin Menyaksikan Keindahan Cirebon? Yuk, Temukan Tempat Wisata Penuh Sejarah di Sini!

Dalam karyanya ini, van Leur memaparkan bagaimana Belanda berhasil mengembangkan sistem ekonomi dan administrasi di Indonesia, namun seringkali mengabaikan peran penting masyarakat Indonesia dalam pembangunan tersebut.

Selain itu, karya-karya seperti "Geschiedenis van Nederlandsch-Indië" oleh Snouck Hurgronje juga merupakan contoh historiografi kolonial.

Snouck Hurgronje dikenal karena pendekatannya yang lebih mendalam terhadap budaya dan agama Islam di Indonesia, namun tetap menempatkan pihak kolonial dalam posisi yang lebih unggul.

Meskipun Hurgronje tidak sepenuhnya mengabaikan aspek-aspek masyarakat pribumi, ia tetap menggunakan kerangka pandang kolonial dalam menulis sejarah Indonesia.

Sumber: