Terungkap, Kapal Nusantara Sudah Jelajahi Dunia Sebelum Kedatangan Eropa
Tapi mereka tidak mau menggunakannya. Sama seperti membuat pinishi, jadi saya tidak mau menggunakan paku besi.
Inilah yang disebut dengan teknik tie board, yaitu cara menyambung papan.
BACA JUGA:Kapal Jung, Simbol Kekuatan Maritim Majapahit yang Mengejutkan Dunia pada Masa Kejayaannya
Teknologi Fastening ear adalah metode penyambungan papan atau lambung kapal ke rangka.
Bagaimana cara menyambung papan ke rangka bagian dalam. Sekarang papan panjang ditempatkan agak ke luar dalam bentuk tonjolan.
Ada juga lubang kecil di tonjolan itu. Bentuk tonjolannya adalah persegi panjang. Kini, lubang itu tertutup taring. Ini disebut teknik pengikatan telinga.
Istilah "kuping berkuda" berasal dari analogi papan atau lambung kapal di bagian depan.
Istilah ini artinya mukanya rata dan lurus, dan agak menonjol seperti telinga, jadi ada lubang di telinganya.'
Nah, lubang ini seperti taring atau Tadinya dibuat untuk mengikat tulang rusuk menjadi satu.'' Putar ijuk telapak tangan hingga membentuk tali.
``Yang istimewa dari tali ijuk ini jika terkena air laut justru menjadi lebih kuat seperti kayu Nibun. “Nah, teknologi ini sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad pertama Masehi,” kata Abe.
Menurut Abe, teknologi pembuatan kapal ini telah disempurnakan pada abad ke-13 Masehi.
Artinya kita belum pernah melihat kapal serupa selama satu abad lagi. Nah, kapal ini kita temukan di Jambi, dan ternyata sejarahnya sudah ada sejak awal abad ke-16 Masehi.
BACA JUGA:Eksplorasi Kekayaan Bawah Laut, Kapal Dagang 700 Tahun Ditemukan di Jalur Sutra Maritim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: