Menguak Masalah Penggilingan Padi Rakyat, Ketahanan Pangan Nasional di Ujung Tanduk

Menguak Masalah Penggilingan Padi Rakyat, Ketahanan Pangan Nasional di Ujung Tanduk

Menguak Masalah Penggilingan Padi Rakyat, Ketahanan Pangan Nasional di Ujung Tanduk--

PAGARALAMPOS.COM - Sejak beberapa tahun terakhir, fenomena penutupan penggilingan padi skala rakyat menjadi sorotan.

Kondisi ini paling banyak terjadi di sentra-sentra beras seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Menurut Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso, banyaknya penggilingan padi skala kecil yang tutup permanen disebabkan oleh merosotnya pasokan gabah di tingkat petani.

"Penyebabnya adalah ketidakseimbangan jumlah padi yang digiling. Suplai padinya sedikit sementara kapasitas produksi penggilingannya jauh di atas produksi gabah dalam negeri," ujar Sutarto saat dihubungi, Minggu (30/6/2024).

BACA JUGA:66% Warga Israel Desak Netanyahu Pensiun, Hasil Survei

Ia menjelaskan bahwa produksi padi saat ini sekitar 53,63 juta ton gabah kering giling (GKG) dalam setahun.

Angka ini jauh di bawah kapasitas giling dari semua penggilingan gabah di Indonesia yang mencapai 225 juta ton.

Ketidakseimbangan Pasokan dan Kapasitas
Ketidakseimbangan ini berdampak pada idle capacity rata-rata penggilingan di Indonesia yang sangat tinggi.

Banyak mesin giling milik pengusaha penggilingan sepanjang tahun lebih banyak menganggur, bahkan tidak terpakai sama sekali.

BACA JUGA:31 Pati Polri Naik Pangkar, Cek Pejabatnya Disini

Dampak negatif ini paling dirasakan oleh penggilingan padi skala kecil yang bergantung pada pasokan gabah dari petani sekitar.

"Dampak dari kapasitas produksi dan pasokan gabah yang tidak seimbang membuat banyak penggilingan kecil harus gulung tikar. Mesin-mesin mereka menganggur karena tidak ada gabah yang bisa digiling," jelas Sutarto.

Ia menambahkan bahwa fenomena ini semakin parah di daerah-daerah yang mengalami kekeringan seperti di Jawa Tengah, di mana sebagian tanaman padi mengalami puso dan penggilingan harus tutup.

Persaingan dengan Penggilingan Besar
Masalah yang dihadapi oleh penggilingan padi kecil tidak berhenti di situ saja.

BACA JUGA:Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia, Begini Pernyataan Putin

Mereka juga harus bersaing dengan penggilingan padi bermodal besar.

"Produksi gabah dalam negeri 54 juta ton dari semua petani secara nasional. Sementara kapasitas penggilingan 225 juta ton. Ini berakibat pada persaingan berebut gabah," ungkap Sutarto.

"Yang bermodal kuat pasti yang menang. Di situlah yang menyebabkan banyak penggilingan kecil mati. Karena banyak pabrik penggilingan besar dibangun, semakin mempercepat fenomena ini."

Kekuatan Pengusaha Bermodal Besar
Berbeda dengan penggilingan kecil, penggilingan milik pengusaha bermodal besar memiliki kekuatan sumber daya yang besar pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: