Kenaikan Harga MinyaKita, Ancaman Terhadap Alokasi Belanja Konsumen

Kenaikan Harga MinyaKita, Ancaman Terhadap Alokasi Belanja Konsumen

Kenaikan Harga MinyaKita, Ancaman Terhadap Alokasi Belanja Konsumen--

PAGARALAMPOS.COM - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengeluarkan kritik tajam terhadap rencana Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk menaikkan harga MinyaKita dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kritik tersebut disuarakan oleh Pengurus Harian YLKI, Agus Sujatno, yang menyoroti dampak yang mungkin ditimbulkan terhadap masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih pasca-pandemi Covid-19.

Menurut Agus, langkah menaikkan harga MinyaKita tidak tepat mengingat stagnansi pendapatan masyarakat saat ini. 

Konteks dan Latar Belakang

BACA JUGA:Bagikan Bibit Sayuran Disela Opspamtas, Begini Bercocok Tanam Petani di Papua

Kenaikan harga bahan pokok, seperti beras dari Bulog, telah menjadi perhatian sejak beberapa waktu lalu.

Meskipun tidak signifikan, kenaikan ini telah memberi tekanan tambahan pada belanja rumah tangga masyarakat.

Dalam konteks ini, rencana kenaikan harga MinyaKita menjadi pukulan tambahan bagi daya beli konsumen.

Menteri Zulkifli Hasan sebelumnya telah menyampaikan rencana untuk menaikkan harga MinyaKita mulai pekan depan, dengan perkiraan kenaikan mencapai Rp 1.500 per liter.

BACA JUGA:PKS Siap Keluarkan Keputusan Calon yang Bakal di Usung untuk Pilkada Kota Pagaralam 2024

Hal ini akan membuat harga MinyaKita yang saat ini sekitar Rp 14.000 naik menjadi Rp 15.500 per liter.

Meski alasan di balik keputusan ini belum dijelaskan secara detail, rencana tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan aktivis konsumen.

Kritik YLKI Terhadap Rencana Pemerintah

YLKI, melalui Agus Sujatno, menekankan bahwa harga bahan pokok seharusnya bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: